Sabtu 18 Mar 2023 18:33 WIB

Seusai Polemiknya dengan Ridwan Kamil, Guru Sabil Pilih Jaga Warung dan Jadi Driver Ojol

Sabil mengaku malu jika harus kembali berkarier sebagai guru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Guru honorer SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Muhammad Sabil Fadhilah dipecat usai membuat status
Foto: @sabilfadhillah
Guru honorer SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Muhammad Sabil Fadhilah dipecat usai membuat status

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polemik antara seorang guru di Cirebon, Muhammad Sabil dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil telah usai. Pria yang akrab disapa Sabil ini mengatakan, setelah tak menjadi guru ia akan kembali menjaga warung di rumahnya. Selain itu, ia pun ada pekerjaan lain yang kemungkinan akan dijalaninya yakni menjadi driver ojek online (ojol).

"Waktu dekat ini sih mungkin kembali ke rumah dulu, kebetulan ada wawarungan lah. Jaga warung. Side job saya warung," ujar Sabil melalui sambungan telepon pada wartawan Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga

Sabil mengatakan, belum memutuskan bakal kembali jadi guru atau tidak seusai daftar pokok pendidik (Dapodik) miliknya tak dihapus oleh Pemprov Jabar. Karena kalau pun kembali jadi guru, ia malu sebab track record-nya sudah telanjur buruk akibat berpolemik dengan Ridwan Kamil.

"Kalau saya melamar di sekolah lain pun mempertimbangkan saya punya track record buruk, kasian juga sih pihak sekolahnya apalagi swasta," katanya.

Sebagaimana diketahui, komentar Sabil termuat dalam unggahan Ridwan Kamil ketika sedang menggelar Zoom meeting dengan sejumlah murid di SMP 3 Tasikmalaya. Dalam meeting itu, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas berwarna kuning dan berbincang dengan tiga murid.

Lalu, Sabil dengan akun @sabilfadhillah menyematkan komentar yang mempertanyakan kapasitas Ridwan Kamil ketika berbincang dengan tiga murid itu. Dalam komentar itu, Sabil menyebut Ridwan Kamil dengan memanggilnya 'maneh' (kamu).

Sementara itu, dalam keterangan Public Relations (Purel) YPT per Jumat (17/3/2023), dijelaskan kalau guru dari SMK tersebut, ternyata tidak terkait sama sekali dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT).  Pada keterangan Purel YPT tersebut dijelaskan, bahwa kerja sama operasional YPT dengan Yayasan Mifathul Ulum (YMU) pada SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon sudah selesai sejak awal 2023. 

Karenanya, seluruh pemberitaan dan narasi yang menyebutkan SMK Telkom, sejatinya sudah tidak valid.  "Kerja sama Nomor 0002/00/PSE-HK02/YPT/2018 - 008/01/YMU/2018 tanggal 5 Januari 2018  tentang Pengelolaan Bersama SMP, SMA, dan SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon antara YPT dan YMU telah berakhir tanggal 5 Januari 2023," ungkapnya dalam keterangan bertajuk "Informasi Kepada Publik YPT" bernomor No.0721/00/SET-UM000/YPT/2023. 

Purel YPT menuliskan, dengan berakhirnya kerja sama yang diawali dari 2018 itu, maka YMU tidak berhak lagi menggunakan jenama Telkom dan/atau Telkom Schools. Untuk keperluan yayasan maupun seluruh Lembaga Pendidikan di bawah pengelolaan YMU, terhitung sejak berakhirnya masa kerjasama YPT dan YMU tertanggal 5 Januari 2023.

"YPT telah memutuskan secara resmi tidak memperpanjang kerjasama dengan YMU, bahkan sebelum muncul pemberitaan terkait pada awal pekan ini. Karenanya, sekali lagi, seluruh pemberitaan dan narasi belakangan ini tidak ada kaitannya dengan YPT," tambah isi surat tersebut. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement