REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Beijing menggelar Indonesia-China (Shandong) Exchange Week. Kegiatan yang berlangsung pada 22-28 Maret di kota Dezhou tersebut bertujuan mempromosikan perdagangan, investasi, pendidikan, budaya, dan pariwisata.
Dalam perhelatannya, KBRI Beijing dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Beijing menggandeng Pemerintah Provinsi Shandong dan Pemerintah Kota Dezhou. Acara itu pun didukung Indonesia Chamber of Commerce in China dan ASEAN-China Centre (ACC). Terdapat sekitar 50 perusahaan Indonesia di bidang energi terbarukan, alat kesehatan, dan ekonomi digital yang berparisipasi dalam kegiatan tersebut.
Mengutip keterangan yang dirilis KBRI Beijing pada Sabtu (25/3/2023), dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Cina Djauhari Oratmangun menyampaikan, hubungan bilateral Indonesia-Cina telah mencapai capaian yang tinggi dalam sejarah. Kendati demikian, masih ada harapan besar bahwa kedua negara bisa terus meningkatkan kerja sama ke level yang lebih tinggi lagi.
Sementara itu Kepala Kantor Bank Indonesia Beijing Tutuk SH Cahyono dalam sambutannya menyampaikan tiga alasan berinvestasi di Indonesia. Mereka yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi pasca-pandemi, kebijakan ekonomi nasional yang kuat, dan kebijakan Bank Indonesia yang pro stabilitas dan pertumbuhan. Hal-hal tersebut dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Terdapat beberapa pembicara kunci dalam perhelatan Indonesia-China (Shandong) Exchange Week. Mereka antara lain Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Donny Hutabarat, Konselor Menteri KBRI Beijing Virdiana Ririen, Eksekutif Wakil Wali Kota Dezhou Su Sheng, dan Ketua Umum Divisi Kerja Sama Internasional Akademi Ilmu Pertanian Shandong Xu Shaojian.
Di sela-sela Indonesia-China (Shandong) Exchange Week, disepakati pula pembentukan Aliansi Kerja Sama Internasional Perguruan Tinggi Indonesia dan Shandong (CIUICA). Ia terdiri dari 50 perguruan tinggi di Indonesia dan 35 perguruan tinggi di Shandong. Kehadiran CIUICA diharapkan dapat meningkatkan kerja sama pendidikan, pertukaran informasi dan wawasan antar-pelajar, serta transfer ilmu dari seluruh program pendidikan di universitas yang sejalan dengan program Merdeka Belajar.
Cina merupakan mitra dagang terbesar di Indonesia. Pada 2022, berdasarkan data kepabeanan Cina, total nilai perdagangan dengan Indonesia mencapai 149,08 miliar dolar AS atau meningkat 20 persen dibandingkan 2021. Sementara investasi Cina di Indonesia pada 2022, mencapai 10,6 miliar dolar AS atau meningkat 156 persen dibandingkan tahun sebelumnya.