Ahad 02 Apr 2023 18:56 WIB

Empat Orang Tersambar Petir di Cirebon, Ini 8 Kiat BMKG Terhindar dari Sambaran

Warga diminta waspadai cuaca ekstrem yang disertai dengan petir

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Hujan Petir. Warga diminta waspadai cuaca ekstrem yang disertai dengan petir
Foto: pixabay
Ilustrasi Hujan Petir. Warga diminta waspadai cuaca ekstrem yang disertai dengan petir

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Empat orang di Kabupaten Cirebon tersambar petir saat hujan mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (1/4/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan tips menghindari petir.

Adapun empat korban itu masing-masing bernama Kholifah (45) warga Blok Gondangsari, Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Ahmad Halim (44) warga Desa Bodesari, Blok Cengkaruk, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, serta Adi Kurniawan (33) warga Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. 

Baca Juga

Kholifah merupakan pedagang empal gentong di pinggir jalan raya pantura Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. 

Baik Kholifah, Ahmad Halim, maupun Adi Kurniawan tersambar petir saat ketiganya berada di warung empal gentong milik Kholifah. 

Akibat sambaran petir itu, Kholifah meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit. 

Sedangkan korban keempat bernama Suwanda (57), warga Desa Kedungdalam, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Korban ditemukan tergeletak di tengah sawah di Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. 

Sebelum peristiwa itu terjadi, Korlap Pusdalop BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan, sudah memberikan peringatan dini di grup Pusdalop agar warga waspada. 

Dia menginformasikan di wilayah tersebut akan terjadi hujan badai disertai petir dan angin. 

‘’Harapan ke depan, mohon masyarakat jangan mengabaikan jika ada peringatan dini guna mengurangi risikonya. Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi,’’ kata Faozan. 

Terpisah, Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) saat ini sedang memasuki pancaroba/masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. 

Baca juga: Ottoman Bantu Irlandia Negeri Non-Muslim yang Dilanda Kelaparan dan Begini Balas Budinya

Pria yang biasa disapa Faiz itu menjelaskan, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di masa pancaroba. Seperti hujan lebat, petir, angin kencang, puting beliung, ataupun hujan es. ‘’Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,’’ kata Faiz, Ahad (2/4/2023). Faiz pun membagikan kiat untuk menghindari sambaran petir. Adapun kiat tersebut adalah:

1. Segera masuk ke dalam ruangan atau mobil jika sedang berada di luar ruangan dan mendengar guntur. 

2. Jika berada di kolam renang, segera naik dan menjauh karena petir dapat menghantarkan energi ke air. 

3. Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh orang yang ada di bawahnya. 

4. Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir. 

5. Jangan berada di sawah, lapangan. atau taman karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.

6. Jika sedang mengendarai motor, segera berhenti dan cari tempat untuk berlindung.

7. Jika sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak tiga sampai lima meter dengan orang lain agar terhindari dari lontaran energi saat ada petir.

8. Jangan bermain HP atau matikan HP dan perangkat elektronik (seperti TV dan lainnya) saat ada petir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement