REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah menyediakan banyak layanan bagi jamaah umroh dan pengunjung Masjidil Haram. Menurut data yang ada, jumlah jamaah mencapai 1.048.600, Ahad (9/4/2023).
Layanan yang diberikan kepada pengunjung Masjidil Haram termasuk mendistribusikan 59.520 botol air Zamzam serta 10.700 booklet dan pamflet. Saudi juga memberikan kesadaran digital kepada 115 ribu individu, kesadaran lapangan kepada 170 ribu penerima manfaat dan layanan sukarela kepada 240.896 orang.
Sebanyak 6.188 orang juga mendapatkan manfaat dari pameran Ramadhan yang diadakan di Masjidil Haram dan 2.471 orang terbantu untuk melakukan Tawaf. Untuk memastikan kondisi higienis masjid, 130 ribu liter disinfektan, 32.450 liter pembersih karpet, dan 33.425 liter cairan sterilisasi permukaan telah digunakan.
Sebanyak 5.825 liter digunakan oleh robot untuk sterilisasi. Selain itu, juga diberikan 5.975 liter hand sanitizer dan 5.765 liter bio-care sterilizer.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (11/4/2023), 2.632 gelang diberikan kepada pengunjung yang lebih muda. Kepresidenan juga memberikan layanan sosial dan kemanusiaan kepada 81.601 penerima manfaat.
Sebanyak 4.850 individu mendapatkan manfaat dari layanan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Panduan tata ruang dalam berbagai bahasa diberikan kepada 101.679 penerima manfaat serta memasang 35 ribu karpet di Masjidil Haram.
Upaya lain yang dilakukan untuk memastikan layanan berkualitas dilakukan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Saudi. Menteri Urusan Islam, Sheikh Abdullatif Bin Abdulaziz Al-Sheikh, memeriksa layanan yang diberikan kepada jamaah umroh yang tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah.
Secara khusus, ia memeriksa loket Kementerian di bandara. Loket ini menawarkan informasi, serta layanan ilmiah dan elektronik kepada para pelaku umrah yang tiba di bandara selama Ramadhan.
Selama tur, menteri juga bertemu dengan komite Kementerian yang bekerja di bandara dan bertemu dengan staf departemen paspor dan bea cukai. Ia juga ikut berpartisipasi dalam layanan umroh dan memberi brosur dan manual ilmiah.
Menteri juga mendengarkan permintaan komite yang bekerja dan layanan yang mereka butuhkan. Ini untuk membantu meningkatkan pekerjaan mereka dalam melayani jamaah umroh yang tiba di Makkah pada Ramadhan 1444 Hijriyah.
Kunjungannya ke Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dilakukan dalam rangka untuk melihat kualitas layanan yang diberikan oleh staf Kementerian kepada para pelaku umroh, sejalan dengan tujuan Kementerian. Dia memuji kerja luar biasa yang dilakukan oleh pengawas yang unggul dalam memberikan layanan berkualitas kepada para pelaku umroh.