Rabu 12 Apr 2023 01:07 WIB

Kebocoran Dokumen Rahasia AS Berawal Dari Ruang Obrolan Para Gamer

Sebuah akun tak dikenal membagikan dokumen yang diduga dirahasiakan kepada para gamer

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Pentagon. Sejumlah dokumen intelijen Amerika Serikat (AS) bocor ke publik.
Foto: http://blog.computerservicenow.com
Gedung Pentagon. Sejumlah dokumen intelijen Amerika Serikat (AS) bocor ke publik.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) diduga berawal dari ruang obrolan di platform media sosial, Discord yang populer di kalangan gamer. Sebuah diskusi yang awalnya dibuat untuk membicarakan berbagai topik beralih membicarakan perang di Ukraina.  

Menurut salah satu anggota yang terlibat dalam diskusi di Discord, sebuah akun tak dikenal membagikan dokumen yang diduga dirahasiakan. Awalnya akun itu  mengutarakan pemikirannya mengenai perang di Ukraina. Kemudian beberapa bulan yang lalu, akun itu mulai mengunggah foto kertas dokumen.

Baca Juga

Unggahan tersebut tampaknya tidak diperhatikan di luar obrolan hingga beberapa minggu yang lalu, ketika unggahan itu mulai beredar lebih luas di media sosial dan diambil oleh outlet berita utama.  Kebocoran tersebut telah membuat khawatir para pejabat AS dan memicu penyelidikan Departemen Kehakiman.

Catatan tersebut menyajikan rincian bantuan AS dan NATO yang mengejutkan dan tepat waktu untuk Ukraina.  Mereka juga memberikan petunjuk tentang upaya untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia, termasuk serangan musim semi yang diantisipasi.

Sejauh ini belum diketahui apakah ada oknum pemerintah yang membagikan dokumen atau memanipulasinya. Juru bicara Pentagon, Chris Meagher, mendesak kehati-hatian dalam mempromosikan atau memperkuat dokumen-dokumen ini. Dia menambahkan bahwa tampaknya slide dokumen itu telah direkayasa.

Kebocoran dokumen tersebut menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi AS dan pemerintah lainnya dalam mengamankan informasi rahasia.  Tinjauan Kongres dan para ahli telah lama memperingatkan tentang kelemahan dalam kontraintelijen AS, termasuk tantangan untuk memantau sekitar 3 juta orang dengan izin keamanan, serta agensi yang memproduksi dan mengklasifikasikan informasi secara berlebihan sehingga AS tidak dapat mengontrolnya secara andal.

“Saya pikir badan intelijen telah menyesuaikan dan menjadi lebih baik dalam mencegah segala jenis kebocoran elektronik massal. Tapi  jelas, mereka belum cukup baik," kata Kellen Dwyer, mantan jaksa Departemen Kehakiman yang merupakan bagian dari tim yang mengajukan kasus federal terhadap pendiri WikiLeaks Julian Assange. 

Associated Press (AP) mewawancarai seseorang yang mengatakan bahwa dia adalah anggota grup obrolan Discord. Orang tersebut, yang mengaku berusia 18 tahun, menolak menyebutkan namanya, karena mengkhawatirkan keselamatan pribadinya.

AP tidak dapat secara independen mengonfirmasi banyak detail yang dibagikan oleh orang tersebut, dan ruang obrolan asli telah dihapus. AP meninjau gambar dokumen yang muncul dalam beberapa minggu terakhir di forum diskusi.

Dokumen itu termasuk analisis sangat rahasia untuk memperdalam hubungan dinas intelijen antara FSB Rusia dan badan-badan di Uni Emirat Arab, yaitu negara Teluk Persia yang menjadi tuan rumah pangkalan udara AS dan bekerja sama dalam banyak masalah keamanan dengan Washington.

Mengutip sinyal intelijen, analisis pada Maret mengatakan, petugas dari FSB tertangkap mengklaim bahwa UEA telah setuju dengan Rusia untuk bekerja sama melawan badan intelijen AS dan Inggris. Seorang juru bicara pemerintah UEA mengatakan, tuduhan itu benar-benar salah. 

AP juga melihat analisis tentang apa yang mungkin terjadi dalam perang Rusia-Ukraina dalam skenario wild card tertentu, termasuk jika Presiden Rusia Vladimir Putin atau Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meninggal. Analisisnya ditandai rahasia, tingkat klasifikasi yang lebih rendah daripada sangat rahasia.

Terkait apakah Putin akan memecat penasihat militer utamanya dan perang akan meningkat, dokumen tersebut berspekulasi Putin mungkin mengizinkan penggunaan senjata nuklir taktis jika elit mempertanyakan pengambilan keputusannya dan pasukan Rusia tidak dapat mengatasi kekurangan awak dan peralatan.

Dokumen itu menyatakan, dalam skenario terburuk, kematian Zelenskyy mungkin mendorong Eropa untuk membatasi pengiriman senjata.  Tetapi seorang pemimpin Ukraina yang terkenal mungkin juga mempertahankan dukungan di dalam dan luar negeri 

Organisasi jurnalisme investigasi Bellingcat, yang berspesialisasi dalam penggalian melalui media sosial dan catatan sumber terbuka, mewawancarai orang yang sama dan dua orang lainnya di ruang obrolan Discord, yang disebut Thug Shaker Central.

Pada Sabtu (8/4/2023), Bellingcat melaporkan, dokumen dari Thug Shaker Central tampaknya telah dibagikan di ruang obrolan lain, yaitu WowMao.  Dari WowMao, dokumen-dokumen itu tampaknya telah menyebar lebih luas dan akhirnya diangkat di The New York Times pada Kamis (7/4/2023) yang pertama kali melaporkan bahwa Pentagon sedang menyelidiki sebuah pelanggaran.

Pengguna Discord yang berbicara dengan AP dengan syarat anonim mengatakan, dia menelepon orang lain  termasuk orang yang selama berbulan-bulan telah mengunggah dokumen yang menurutnya rahasia, ketika New York Times mengangkat berita soal dokumen rahasia tersebut.

“Kita semua kehilangan itu. Kami tidak percaya apa yang terjadi," kata pengguna Discord.  

Orang tersebut mengatakan, motivasi utamanya berbicara kepada media adalah untuk membersihkan reputasi orang ketiga, yang menggunakan nama layar Lucca. Unggahan dari Lucca menampilkan banyak dokumen dibagikan secara luas di Twitter dan media sosial lainnya. Dokumen-dokumen itu dilaporkan oleh The New York Times, The Washington Post dan media lainnya.

Akun tersebut menolak untuk mengidentifikasi orang yang awalnya mengunggah dokumen ke Thug Shaker Central atau mengonfirmasi apakah orang tersebut bekerja untuk pemerintah AS. Dia merujuk ke pengunggah asli dengan nama panggilan, 'the OG.'

Namun akun itu mengatakan, orang yang pertama kali mengunggah dokumen tersebut tampaknya tidak didorong oleh ideologi atau untuk mengungkap rahasia pemerintah secara luas, melainkan untuk mengesankan orang-orang di kelompoknya. Jika orang itu akan ditangkap, maka akun tersebut mengancam akan menyebarkan dokumen lainnya.

Dia ingin melindungi sesama poster atau orang yang mengunggah dokumen dalam obrolan yang sekarang sudah tidak ada. Terapi dia juga percaya bahwa dokumen tersebut berisi rahasia yang harus diketahui orang Amerika.

“Jika OG ditangkap, saya akan membocorkan semuanya," kata akun itu. 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement