Jumat 14 Apr 2023 05:05 WIB

Yusril Temui Zulhas, Ini yang Dibahas

Zulhas menilai masyarakat akan senang jika elite-elite saling silaturahmi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Foto: dok republika
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, menemui Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Kantor DPP PAN, Kamis (13/4) malam. Usai pertemuan, Zulhas mengatakan, pertemuan antara petinggi-petinggi partai politik harus dibiasakan.

Ia berpendapat, walaupun berbeda dan tidak sepakat dalam memandang satu isu dan persoalan harus senantiasa bersahabat, tapi tetap ada pengertian dan persahabatan. Zulhas merasa, masyarakat akan senang pula jika elite-elite saling silaturahmi.

Baca Juga

Hal yang paling penting, Zulhas menekankan, baik PAN dan PBB sepakat agar komitmen kebangsaan dipandang sebagai sesuatu yang paling penting. Sehingga, menjadi bangsa produktif karena semua mau Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

"Jadi, tahun politik 2024 nanti, ini menjadi pondasi yang kokoh untuk kita meletakkan dasar-dasar agar menuju Indonesia maju 2045," kata Zulhas, Kamis (13/4).

Sekalipun ada pertengkaran politik, ia merasa, harus menjadi sesuatu yang biasa saja karena orang-orang politik memang suka bertengkar. Tapi, Zulhas berharap, pertengkaran bisa digeser untuk mengurangi kemiskinan yang ada di Indonesia.

"Memperkuat persatuan, menghadapi global yang kian berubah cepat bagaimana agar SDM kita menjadi yang unggul," ujar Zulhas.

Senada, Yusril menyampaikan, silaturahmi penting dan masyarakat perlu diberi pemahaman kalau pimpinan-pimpinan parpol sebenarnya lebih banyak persamaannya dibanding perbedaannya. Terutama, dalam melihat persoalan yang dihadapi bangsa.

Maka itu, pimpinan-pimpinan parpol perlu bertemu, berdiskusi dan lebih banyak mencari persamaan daripada perbedaan. Selain itu, ia membenarkan, selama satu jam pertemuan PBB dan PAN turut membahas tentang Pilpres 2024 mendatang.

"Sebab, PBB ini parpol yang masih berjuang untuk kembali menghadapi ketentuan ambang batas empat persen dan karena kita ingin bekerja sama dengan PAN," kata Yusril. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement