REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi SMP di Wilayah Timur Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis 13 April 2023 yang dimulai pukul 09.30 – 11.30 WIB. Di mana program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang. Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Cyberbullying: Apa itu dan bagaimana cara menghentikannya.” Di mana kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan total peserta 15.000 siswa itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber pertama Mathori Brilyan, yang merupakan Penggiat Lestari dan Anggota Lesbumi PWNU, membawakan materi terkait Etika Digital. Menurutnya perudungan di dunia maya atau yang dikenal dengan cyberbullying, dapat dicegah dengan mempelajari etika, di mana seseorang harus memiliki nilai kesadaran dan juga tanggung jawab dalam melakukan sesuatu.
“Jadi adik-adik bagaimanapun kita beraktifitas dalam media digital, jangan lupa untuk memberikan perhatian dan kesadaran pada diri kita, dari nurani kita, kita dapat memilih mana yang baik untuk diri kita dan mana yang buruk, jadi hadirkanlah perasaan nurani pada diri kita,” sebutnya.
Narasumber kedua yang tampil yakni Dosen Universitas Bina Nusantara yang juga seorang Marketing Consultant, Daru Wibowo, S.IP., M.M., yang berbicara terkait Keamanan Digital. Dijelaskannya cyberbullying dapat diatasi dengan percaya diri dan memiliki keahlian. Ia pun mengajak peserta webinar untuk memiliki prestasi di bidang apa saja.
“Yuk jadi anak yang tahan bullying dengan memiliki prestasi, percaya diri, dan jalin pertemanan yang positif. Tidak terpancing untuk melawan dan yang paling penting menumbuhkan kesadaran bahwa kemampuan orang itu berbeda-beda,” jelasnya dalam keterangan persnya.
Sedangkan pemateri terakhir yakni Ogund Oddity yang merupakan seorang Content Creator, tampil membawakan materi Budaya Digital. Ia menyebut dalam beraktivitas di ruang digital hendaknya menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter, sebab tidak ada perbedaan lantaran di ruang digital juga bertemu dan berinteraksi dengan sesama manusia.
“Jadikanlah dunia digital ini semakin canggih dan praktis yang membantu kita dalam kehidupan kita, jadikan media sosial kita tempat berkomunikasi dan menyebarkan hal-hal yang positif,” pesannya.
Dalam webinar ini hadir pula, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Hartono Anwar, S.Sos., M.Si., sebagai Keynote Speaker. Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Yudha Hasta.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.