Jumat 21 Apr 2023 14:42 WIB

Idul Fitri di Pakistan Lesu Akibat Inflasi

Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan Pakistan dari dua persen menjadi 0,4 persen

Rep: Dwina Agustin/ Red: Lida Puspaningtyas
People buy shoes in preparation for the upcoming Eid al-Fitr celebrations at a market, in Peshawar, Pakistan, Thursday, April 20, 2023. Eid al-Fitr marks the end of the Islamic holy month of Ramadan.
Foto: AP Photo/Muhammad Sajjad
People buy shoes in preparation for the upcoming Eid al-Fitr celebrations at a market, in Peshawar, Pakistan, Thursday, April 20, 2023. Eid al-Fitr marks the end of the Islamic holy month of Ramadan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Penjualan ritel di Pakistan telah menyaksikan penurunan tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya menjelang Idul Fitri. Pembeli merasakan dampak inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

Pakistan merayakan Idul Fitri pada Sabtu (22/4/2023). Secara tradisional momen ini membuat penjualan mencapai tertinggi setiap tahunnya.

Tapi tahun ini, negara tersebut mengalami krisis ekonomi yang melumpuhkan. “Ada penurunan penjualan sebesar 20 persen di semua kategori kecuali pakaian perempuan,” kata Ketua Chain Store Association Pakistan (CAP) dan CEO Royal Tag Tariq Mehboob.

Inflasi mencapai 35 persen pada Maret. Kondisi ini didorong mata uang yang terdepresiasi, pengembalian subsidi, dan pengenaan tarif yang lebih tinggi untuk mengamankan paket bailout sebesar 1,1 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF).