Selasa 02 May 2023 11:09 WIB

Semarakkan Hardiknas, Bupati Lombok Ajak Guru Sukseskan Merdeka Belajar

Merdeka belajar akan meningkatkan rasa ingin tahu dan eksplorasi siswa.

Ilustrasi kegiatan merdeka belajar.
Foto: dok Universitas BSI
Ilustrasi kegiatan merdeka belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH - - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lalu Pathul Bahri mengajak semua guru pada momentum Hari Pendidikan Nasional 2023 untuk mendukung dan menyukseskan program Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan.

"Mari kita ikhtiar bersama untuk mendukung program merdeka belajar," katanya pada acara peringatan Hardiknas 2023 di halaman kantor bupati setempat di Praya, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga

Pemerintah daerah terus melakukan berbagai program untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Lombok Tengah. Sehingga dengan adanya program merdeka belajar ini diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Lombok Tengah.

"Pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Lombok Tengah," katanya.

Selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.

Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa semuanya semakin dekat dengan cita-cita luhur ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.

"Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang, karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri," katanya.

Ia mengatakan, para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya, sekarang dapat menggunakan data asesmen nasional di platform rapor pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

"Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform merdeka mengajar," katanya.

Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku, sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. Sejalan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

"Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program kampus merdeka," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement