Rabu 03 May 2023 21:39 WIB

Ada Kuas Kosmetik dari Bulu Babi, Makeup Artist Harus Berhati-hati Memilih

Bulu babi juga kerap dipakai sebagai bahan kuas kosmetik.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka macam kuas kosmetik (Ilustrasi). Saat membeli kuas, perhatikan bahan pembuatnya. Bisa jadi, bulunya berasal dari bulu babi.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, Founder Halal Corner, Aisha Maharani, mengingatkan masyarakat Muslim untuk berhati-hati dalam memilih kuas, termasuk kuas untuk memasak maupun kuas kosmetik. Kuas bulu ini berpotensi tidak halal jika menggunakan bulu babi.

Kuas dari bulu babi, menurut Aisha, memiliki ciri-ciri tersendiri. Teksturnya halus. Dari segi warna, kuas bulu babi ada yang dijual dalam warnanya kekuningan, putih, dan hitam.

Baca Juga

"Dalam pandangan kebanyakan orang, babi itu tidak punya bulu, namun ada juga babi yang berbulu, bahkan ada yang bulunya hitam yang bisa dijadikan kuas kosmetik. Jadi memang riskan banget ya," ujar Aisha kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Kuas bulu ada yang berasal dari rambut manusia, namun ada juga yang dari bulu babi. Di samping itu, ada kuas sintetis yang terbuat dari nylon atau plastik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement