Jumat 19 May 2023 09:36 WIB

Di Manakah Pusat Keuangan Syariah Global? (Bagian 1)

Dubai, Kuala Lumpur, London, Manama, dan Riyadh termasuk terdepan, Jakarta?

Red: Lida Puspaningtyas
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: Islamitijara.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Industri keuangan Islam global sudah mencapai aset sekitar empat triliun dolar AS, menurut Laporan ICD-Refinitiv Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2022. Menurut laporan tersebut, angka ini akan meningkat menjadi enam triliun dolar AS pada tahun 2026.

Maka itu, tidak mengherankan bahwa begitu banyak negara yang mencurahkan banyak waktu, tenaga, dan uang untuk menjadi pusat keuangan Islam terkemuka. Terutama dengan menawarkan beragam produk keuangan Islam, kerangka peraturan yang kuat, dan keahlian khusus.

Baca Juga

Dilansir di Investment Monitor, Jumat (19/5/2023), kegiatan perbankan syariah menyumbang sekitar 70 persen dari aset keuangan Islam global pada tahun 2021, menurut Laporan IFDI. Segmen terbesar kedua adalah sukuk yang termasuk instrumen pasar modal syariah. Sukuk menyumbang porsi 18 persen, dan dana sosial Islam di urutan ketiga dengan menyumbang sekitar empat persen.

Lembaga keuangan Islam lainnya, termasuk teknologi keuangan (fintech), investasi, pembiayaan, dan perusahaan leasing dan keuangan mikro serta pialang dan pedagang menyumbang empat dari aset keuangan Islam global pada tahun 2021. Sementara takaful atau asuransi Islam memiliki perwakilan terkecil dengan sekitar dua persen.

Mengingat angka-angka yang mengesankan dan pertumbuhan tinggi yang dinikmati industri keuangan Islam, banyak negara mulai berbondong-bondong mengoptimalkan potensinya. Sejumlah negara, khususnya kota besar telah mendapatkan posisi yang kuat sebagai pusat keuangan Islam global.

Dubai, Kuala Lumpur, London, Manama, dan Riyadh muncul sebagai contoh paling sukses. Tetapi apa faktor di balik kesuksesan kota-kota ini?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement