REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perusahaan induk Facebook, Meta, menjadi perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan PHK putaran kedua pada Maret lalu. Sejauh ini, perusahaan tersebut telah menyusutkan tenaga kerjanya sekitar 25 ribu karyawan selama beberapa kali putaran PHK. Kini, sepertinya ada lagi pemutusan hubungan kerja di raksasa media sosial itu.
Menurut laporan oleh Vox, yang mengutip rekaman pertemuan seluruh perusahaan, putaran PHK berikutnya akan memengaruhi departemen bisnis perusahaan. Presiden urusan global Meta, Nick Clegg, mengumumkan langkah tersebut. “Gelombang ketiga akan terjadi pekan depan. Itu memengaruhi semua orang di tim bisnis, termasuk di organisasi saya,” kata Clegg dilansir Indian Express, Rabu (24/5/2023).
Clegg mengatakan, Facebook sedang mengalami momentum kecemasan dan ketidakpastian. Dia mengatakan berharap memiliki cara untuk memberikan penghiburan atau kenyamanan kepada pegawai.
“Dan sebenarnya, itu benar-benar meningkatkan kekaguman saya terhadap cara setiap orang, terlepas dari ketidakpastian itu, Anda hanya menunjukkan ketangguhan dan profesionalisme seperti itu,” ujar Clegg.
Meta telah mengalami tiga putaran PHK dalam waktu sekitar enam bulan. Pada November 2022, putaran pertama PHK menyusutkan 11 ribu karyawan. Pada Maret dan April 2023, perusahaan memberhentikan 10 ribu dan 4.000 karyawan masing-masing.
Putaran terakhir PHK di Meta terjadi di tahun yang oleh Mark Zuckerberg disebut sebagai "tahun efisiensi”. Selama pertemuan di seluruh perusahaan, Clegg mengatakan putaran ini akan mengikuti proses yang mirip dengan penyusutan pada April, ketika 4.000 pekerjaan dihilangkan dari departemen teknologi.
Artinya, sebelum PHK terjadi, kepala staf Meta akan mengunggah catatan kepada karyawan dengan perincian tentang PHK, termasuk kapan dimulai dan tim mana yang terpengaruh. Mereka yang terkena PHK akan diberitahu terlebih dahulu, diikuti oleh karyawan yang tidak terkena dampak.