Rabu 24 May 2023 14:24 WIB

Identitas Potongan Tubuh di Bengawan Solo Diduga Korban Mutilasi Ternyata Warga Banjarsari

Pengungkapan identitas korban didasarkan pada pengenalan sidik jari.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Suasana lengang tempat tinggal R di Keprabon, Banjarsari, Solo, Rabu (24/5/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Suasana lengang tempat tinggal R di Keprabon, Banjarsari, Solo, Rabu (24/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Kepolisian berhasil mengungkap identitas dari potongan tubuh yang ditemukan di aliran sungai anak Bengawan Solo. Identitas tersebut yakni berinisial R (50 tahun) warga Keprabon Wetan, RT 02, RW 03, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

"Kita mendapatkan sidik jari yang bersangkutan, kemudian kita cocokkan. Kita dapatkan identitas korban atas nama R alias M warga Keprabon Wetan, Kota Solo," tutur Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa pengecekan telah dicocokkan dengan data KTP. Hal tersebut juga diperkuat dengan temuan barang bukti lainnya berupa berupa foto ketika korban masih hidup beserta tatonya.

"Jadi perlu kami sampaikan bahwa dari pengenalan sidik jari yang kami dapatkan, sidik jari dan identitas kami sudah dapatkan atas nama R alias M warga Keprabon Wetan Solo," ujar Iqbal.

Kendati demikian, Iqbal mengungkapkan belum ada laporan kehilangan dari pihak keluarga. "Belum, sampai saat ini masih dalam rangka penyidikan dan meminta keterangan dari keluarga korban termasuk dengan rekan-rekan terdekat korban agar segera terungkap," tegasnya.

Sebelumnya, salah seorang warga keprabon, Banjarsari, bernama Rohmadi diduga sebagai korban mutilasi. Potongan tubuh diduga Rohmadi ditemukan di aliran sungai anak Bengawan Solo beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan warga RT 02 RW 03, salah seorang tetangga korban, Rosyid (50 tahun) mengaku mengetahui bahwa Rohmadi mempunyai tato naga. Dimana tato tersebut melebar hingga lengan kanan.

"Benar punya tato. Itu naga atau ular memanjang dari punggung nyambung hingga lengan tangan, warnanya hijau," katanya, Rabu (24/5/2023).

Sejauh ini, Rosyid mengungkapkan bahwa Rohmadi sosok yang tertutup karena jarang berkomunikasi dengan tetangga. Sepengetahuannya ia tinggal di sana untuk merawat burung love bird. "Orangnya tertutup, jarang komunikasi sama sebelah-sebelah. Memang kalau pas pulang buat mandi dan mencuci saat ada orang menyapa," katanya.

"Tapi saat love bird ambruk sekitar sebelum Covid-19 sudah jarak ke sini. Terakhir ke sini itu, Kamis (18/5/2023) kemarin pas menerima bantuan beras," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement