Rabu 31 May 2023 05:31 WIB

Pernyataan Jokowi Akui Cawe-Cawe dan Imbauan Agar Presiden tak Usah Khawatirkan Pemilu

"Pak Jokowi nih mau cawe-cawe katanya, ngeri ya," kata Hendri Satrio.

Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa relawan di Stadion GBK, Jakarta. Jokowi mengaku cawe-cawe demi Pemilu 2024 yang transparan dan jurdil. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa relawan di Stadion GBK, Jakarta. Jokowi mengaku cawe-cawe demi Pemilu 2024 yang transparan dan jurdil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrian Fachri, Fergi Nadira B, Dessy Suciati Saputri

Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merusak demokrasi dengan terang-terangan ikut cawe-cawe politik jelang Pilpres 2024. Menurut Najmuddin, sebagai seorang presiden yang merupakan kepala pemerintahan, Jokowi haruslah netral dan memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan damai. 

Baca Juga

"Keputusan Jokowi untuk melakukan cawe-cawe dalam penyelenggaraan pesta demokrasi bisa berdampak negatif pada iklim demokrasi. Pak Jokowi nggak usah khawatir terhadap pelaksanaan Pilpres. Kita sudah membentuk lembaga penyelenggara KPU, lembaga pengawas Bawaslu dan  peradilan pemilu DKPP yang akan melaksanakan helat demokrasi," kata Najmuddin, Selasa (30/5/2023). 

Najmuddin menduga ada semacam ketakutan Jokowi pada purnatugas Presiden. Menurut dia, bisa saja ketakutan tidak berlanjutnya pembangunan proyek-proyek strategis yang ia lakukan selama memerintah, seperti IKN, KCJB, bandara, dan lain-lain.