Selasa 30 May 2023 23:55 WIB

Tafsir Surat Al Hajj ayat 34: Jangan Campuri Niat Berqurban dengan Motif Duniawi, Mengapa?

Alquran menekankan pentingnya qurban untuk Allah SWT semata

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi qurban. Alquran menekankan pentingnya qurban untuk Allah SWT semata
Foto: ANTARA/Ampelsa
Ilustrasi qurban. Alquran menekankan pentingnya qurban untuk Allah SWT semata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tafsir surat Al Hajj ayat 34 menerangkan tentang syariat Allah SWT, termasuk qurban. Dalam ayat ini, Allah SWT berbicara dengan memerintahkan tiap-tiap hambah-Nya untuk berqurban  dengan nama-Nya sebagai bentuk ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Baca Juga

"Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) agar mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Mahaesa. Maka, berserah dirilah kepada-Nya. Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati lagi taat (kepada Allah)." (QS Al-Hajj ayat 34) 

Dalam tafsir Kementerian Agama, Allah SWT telah menetapkan syariat bagi tiap-tiap manusia termasuk di dalamnya syariat qurban. Seseorang yang berqurban  berarti dia telah menumpahkan darah binatang untuk mendekatkan dirinya kepada Allah dan ingin mencari keridhaan Allah.

Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang yang berqurban  itu agar mereka menyebut dan mengagungkan nama Allah SWT waktu menyembelih binatang qurban  itu, dan agar mereka mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada mereka. 

Di antara nikmat Allah itu ialah berupa binatang ternak, seperti unta, lembu, kambing dan sebagainya yang merupakan rezeki dan makanan yang halal bagi mereka.

Baca juga: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa orang-orang yang beriman dilarang mengagungkan nama apapun selain daripada nama Allah SWT. Setelah datangnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir yang membawa risalah bagi seluruh umat manusia, maka agama yang benar dan harus diikuti oleh seluruh umat manusia hanyalah agama Islam yang bersumber pada Alquran dan sunnah Nabi Muhammad.

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ 

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang orang yang telah diberi Kitab." (QS Ali Imran ayat 19)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement