REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SpaceX meluncurkan satelit internet Starlink dalam jumlah besar lainnya untuk mengorbit pada Senin (12/6/2023) pagi dan mendaratkan roket yang kembali ke laut. Roket Falcon 9 dengan 52 pesawat ruang angkasa Starlink lepas landas pada Senin (12/6/2023) pukul 03.10 EDT (pukul 07.10 GMT) di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, dalam peluncuran pertama dari dua peluncuran SpaceX yang direncanakan untuk hari itu.
Dilansir dari SpaceX, Selasa (13/6/2023), tahap pertama Falcon 9 kembali ke Bumi sekitar 8,5 menit setelah lepas landas untuk pendaratan tepat di pesawat tak berawak SpaceX A Shortfall of Gravitas, yang ditempatkan di Samudra Atlantik. SpaceX dalam deskripsi misi menulis bahwa itu adalah peluncuran dan pendaratan kesembilan untuk pendorong khusus ini.
Tahap atas roket, sementara itu, akan terus membawa 52 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi, yang pada akhirnya menempatkan mereka di sana sekitar 65 menit setelah lepas landas. Menurut astrofisikawan dan pelacak satelit Jonathan McDowell, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 4.500 satelit Starlink hingga saat ini, dan hampir 4.200 di antaranya saat ini beroperasi.
Tetapi megakonstelasi Starlink masih jauh dari selesai, SpaceX memiliki izin untuk menyebarkan 12.000 satelit broadband dan telah mengajukan persetujuan untuk 30.000 lainnya di atas itu.
Lepas landas Starlink di pagi hari adalah leg pertama dari doubleheader yang direncanakan pada Senin (12/6/2023). SpaceX juga berencana untuk meluncurkan misi rideshare Transporter-8 pada pukul 17.19 EDT (pukul 21.19 GMT) dari Vandenberg Space Force Base di California. Transporter 8 akan mengirim 72 satelit ke atas untuk berbagai pelanggan.