REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Polisi melaporkan ada sejumlah kecelakaan (laka) laut yang terjadi selama masa liburan kali ini di kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dari sejumlah kasus laka laut, dua wisatawan dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, sejak 26 Juni hingga 3 Juli 2023, setidaknya ada lima kasus yang menonjol. Dua di antaranya laporan temuan mayat.
Kasus lainnya, yaitu wisatawan tenggelam dan wisatawan tertabrak perahu wisata. “Korban ada enam. Satu selamat, satu masih belum ditemukan,” kata Sugianto, saat dihubungi Republika, Senin (3/7/2023) petang.
Pada Jumat (30/6/2023) dilaporkan ada wisatawan yang tenggelam dan meninggal dunia. Kemudian pada Ahad (2/7/2023) dilaporkan ada wisatawan berusia sembilan tahun yang meninggal dunia setelah tertabrak perahu wisata.
Senin ini, dilaporkan ada dua wisatawan yang tenggelam. Satu wisatawan bisa diselamatkan. Sementara satu lainnya dikabarkan tenggelam dan masih dalam pencarian.
Menurut Sugianto, kasus wisatawan yang tenggelam pada momen liburan kali ini terbilang banyak. Padahal, kata dia, petugas berupaya melakukan pengawasan di kawasan pantai.
“Banyak kejadian memang musim liburan kali ini. Sebenarnya kami sudah melakukan persiapan dengan optimal. Namun, namanya kejadian,” kata Sugianto.
Sugianto mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan pengawasan di kawasan pantai. Apalagi, kunjungan wisatawan diprediksi masih akan ramai karena masa liburan sekolah belum berakhir. “Kemungkinan sampai sepekan ke depan masih akan ramai,” ujar dia.
Menurut Sugianto, kondisi ombak dan angin di kawasan Pantai Pangandaran sebenarnya relatif normal. Meski demikian, ia mengimbau wisatawan tetap berhati-hati saat beraktivitas di kawasan pantai, serta mengikuti rambu-rambu dan arahan petugas.
“Kebanyakan itu mereka mengabaikan rambu. Kejadian hari ini juga di zona larangan berenang. Sudah ada bendera banyak, tapi tidak diperhatikan,” kata Sugianto.