Senin 03 Jul 2023 15:48 WIB

Masalah Tabungan Siswa SD Pangandaran, Baru 11 Persen yang Bisa Dikembalikan

Guru yang menyimpan tabungan siswa diminta berupaya mengembalikan uang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Catatan tabungan siswa di Kabupaten Pangandaran yang tak bisa diambil.
Foto: Dok. Warga
Catatan tabungan siswa di Kabupaten Pangandaran yang tak bisa diambil.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Tim khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran masih mengupayakan solusi masalah uang tabungan siswa SD yang belum bisa diambil. Salah satu solusinya dengan meminta guru yang menyimpan tabungan siswa untuk berupaya mengembalikan uang.

Inspektur Kabupaten Pangandaran Apip Winayadi, yang juga ketua tim khusus penanganan masalah tabungan siswa SD, mengatakan, sejauh ini pengembalian uang tabungan siswa masih belum signifikan. Dari total sekitar Rp 7,4 miliar uang tabungan siswa yang diperkirakan tertahan, dilaporkan baru sekitar 11 persen yang sudah bisa dikembalikan. “(Progres) belum signifikan,” kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Senin (3/7/2023).

Baca Juga

Berdasarkan catatan sementara yang diterima Republika, dari hasil penelusuran tim khusus terhadap sejumlah sekolah di dua kecamatan, uang tabungan siswa di Kecamatan Cijulang tersimpan di satu koperasi dan guru, dengan nilai total sekitar Rp 3,67 miliar. 

Perinciannya, uang tabungan siswa yang tersimpan di Koperasi Cijulang disebut sekitar Rp 2,309 miliar dan yang berada di guru berjumlah sekitar Rp 1,372 miliar. 

Sementara di Kecamatan Parigi, uang tabungan siswa berjumlah total sekitar Rp 3,8 miliar dilaporkan tersimpan di guru, koperasi HPK, dan koperasi HPR. Perinciannya, yang tersimpan di guru dikabarkan sekitar Rp 77 juta, di koperasi HPK sekitar Rp 2,387 miliar, dan di koperasi HPR sekitar Rp 1,416 miliar.

Menurut Apip, sekitar 11 persen tabungan siswa yang sudah bisa dikembalikan merupakan yang tersimpan di guru. Sementara itu, uang siswa yang tersimpan di koperasi masih belum bisa dikembalikan.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku terus memantau penanganan yang dilakukan tim khusus terkait masalah tabungan siswa SD itu. Ia mengaku akan memberikan arahan agar uang tabungan siswa dapat dikembalikan.

“Kami sudah menginventarisasi tabungan di guru-guru. Mereka (guru) sudah dipanggil,” kata Bupati, saat dihubungi wartawan, Ahad (2/7/2023).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement