REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan ia tidak akan maju lagi untuk periode kelima. Rutte mengatakan akan meninggalkan politik setelah pemilihan bulan November mendatang.
Pada Jumat (7/7/2023) lalu ia mengajukan pengunduran diri kabinet keempatnya. Setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai kebijakan imigrasi yang lebih ketat.
"Beberapa hari terakhir terdapat banyak spekulasi mengenai apa yang memotivasi saya, jawabannya hanya Belanda," kata Rutte dalam pidatonya di parlemen sebelum debat mengenai ambruknya koalisi pemerintah, Senin (10/7/2023).
"Kemarin pagi saya memutuskan saya tidak lagi bersedia menjadi ketua VVD (Partai Kebebasan dan Demokrasi Rakyat), setelah kabinet baru terbentuk usai pemilihan, saya akan meninggalkan politik," katanya.
Keputusan Rutte akan menandai akhir dari masa kekuasaan perdana menteri terlama Belanda. Ia mulai menjabat sebagai perdana menteri pada Oktober 2010.
Rutte yang berusia 56 tahun akan menjadi pelaksana tugas kepala pemerintahan sampai pemerintah baru terbentuk usai pemilu yang akan datang. Proses yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan di lanskap politik Belanda yang beragam.