Kamis 20 Jul 2023 21:07 WIB

Makanan Nonhalal, Influencer Diminta Hindari Promosi dengan Cara Ini

Resto yang memisahkan alat masak antara menu halal dan non halal tak berarti "aman".

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Qommarria Rostanti
Logo halal (ilustrasi). Food vlogger diminta tak melakukan self claim soal kehalalan produk hanya karena restoran memisahkan alat masak antara menu halal dan non halal.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo halal (ilustrasi). Food vlogger diminta tak melakukan self claim soal kehalalan produk hanya karena restoran memisahkan alat masak antara menu halal dan non halal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food vlogger dan seleb media sosial sering kali membagikan informasi seputar restoran hingga spot kuliner menarik. Namun terkadang, mereka juga melakukan self claim mengenai status kehalalan dari suatu produk atau restoran.

Sebagai contoh, sebuah restoran menyajikan menu halal dan non halal secara terpisah. Reviewer lalu mengeklaim bahwa restoran tersebut "aman" bagi konsumen Muslim karena pihak restoran memisahkan alat memasak hingga alat makan untuk menu halal dan non halal.

Baca Juga

Berkaitan dengan ini, Founder Halal Corner Aisha Maharani mengimbau agar para food vlogger dan seleb media sosial untuk tidak melakukan self klaim atas status kehalalan minuman, makanan, atau restoran yang belum tersertifikasi halal. Melalui akun Instagram pribadinya, Aisha juga mengimbau para food vlogger dan seleb media sosial untuk tidak mempromosikan bundling produk halal dengan nonhalal.

Kepada Republika.co.id, Aisha mengungkapkan bahwa tak ada masalah bila restoran menjual menu halal dan non halal kepada konsumen non Muslim. Namun akan menjadi masalah bila restoran tersebut dipromosikan kepada konsumen Muslim.