Kamis 27 Jul 2023 14:31 WIB

Pendapatan Tumbuh 30 Persen, BFI Cetak Laba Bersih Rp 848,4 Miliar

BFI membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2023.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
BFI Finance (ilustrasi)
Foto: BFI Finance
BFI Finance (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2023. Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 848,4 miliar dengan total pendapatan meningkat 30,3 persen menjadi Rp 3,2 triliun. 

“Pertumbuhan pendapatan ini dipengaruhi oleh peningkatan penyaluran pembiayaan dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif,” ujar Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono, melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (27/7/2023). 

Baca Juga

Per Juni 2023, perusahaan menyalurkan pembiayaan baru Rp 10,3 triliun, meningkat 20,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, sekitar 61 persen digunakan untuk tujuan pembiayaan modal kerja, disusul dengan multiguna 22,6 persen, investasi 14,5 persen, dan syariah 1,9 persen.

Seiring dengan pertumbuhannya, BFI Finance tetap konsisten menjaga risiko kredit yang relatif rendah. Tingkat pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) neto terjaga di 0,79 persen per Juni 2023, sementara NPF bruto di level 1,94 persen. 

Rasio ini tercatat lebih baik dibandingkan NPF bruto rata-rata industri pembiayaan yang mencapai 2,63 persen per Mei 2023. NPF coverage (besaran tingkat cadangan piutang dibandingkan NPF) terhitung mencapai 2,3 kali.

Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) perusahaan masing-masing di posisi 8,7 persen dan 18,6 persen yang juga masih lebih tinggi dari rata-rata industri. Portofolio produk pembiayaan BFI Finance masih didominasi oleh refinancing atau pembiayaan dengan jaminan.

 

Hingga semester I 2023, total aset BFI Finance mencapai Rp 25,2 triliun atau tumbuh 38,8 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini sejalan dengan naiknya piutang bersih (net receivables) sebesar 31,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan nilai Rp 21 triliun.

Adapun total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) tercatat senilai Rp 22,4 triliun. Piutang tersebut terdiri dari pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat 56,5 persen, alat berat dan permesinan 13,5 persen.

Selain itu ada juga pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru masing-masing menempati porsi 9,0 persen dan 2,9 persen, pembiayaan berjaminan kendaraan roda dua sebesar 10,9 persen, pembiayaan berjaminan sertifikat rumah/ruko sebesar 3,9 persen serta pembiayaan berbasis syariah sebesar 3,3 persen.

Sumber pendanaan BFI Finance paling besar berasal dari pinjaman bank mata uang rupiah serta surat utang (bonds). Selama semester I 2023, perusahaan telah menerbitkan tiga kali obligasi rupiah dengan total nilai emisi Rp 3,8 triliun.

Sejalan dengan kuatnya komitmen untuk menjadi mitra kerja yang menguntungkan dan tepercaya, Perusahaan juga telah membagikan dividen dengan nilai total Rp 902 miliar, atau setara dengan Rp 60,00 per lembar saham (nilai penuh) dari laba bersih Perusahaan 2022.

“Kami tetap optimistis mencapai pertumbuhan sesuai target hingga akhir tahun dengan tetap mengedepankan manajemen risiko yang baik dan prinsip kehati-hatian,” ungkap Sudjono.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement