Paket tersebut disahkan setelah Kongres menyetujui bantuan militer senilai satu miliar dolar (sekitar 15 triliun rupiah) untuk Taiwan di bawah anggaran Otoritas Penarikan Presiden (PDA) tahun 2023. Saat ditanya mengenai kemungkinan dikeluarkannya pemberitahuan, Kuru Nicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby tidak memberikan perincian dan hanya menjawab "pantau terus".
"Sudah jelas kami menjalankan tanggung jawab kami terhadap Taiwan dan meningkatkan kemampuan pertahanan diri mereka secara sangat serius," kata Kirby.
"Tidak ada yang berubah tentang hal itu. Dan kami akan terus mencari cara untuk melakukannya," tambah dia.
Langkah ini sepertinya akan membuat Beijing marah di saat hubungan AS dan Cina masih tegang akibat perang dagang era Trump, kunjungan resmi mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi, dan dugaan balon mata-mata China yang melintasi wilayah AS Padahal, Blinken dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen baru-baru ini mengunjungi Cina untuk membahas hubungan kedua negara.
Cina menganggap Taiwan sebagai "provinsi yang memisahkan diri", sementara Taipei bersikeras atas kemerdekaannya sejak 1949. AS secara resmi mengakui Cina pada 1979 dan mengalihkan hubungan diplomatik dari Taipei ke Bejing, termasuk Taiwan sebagai bagian dari Cina daratan.