REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengonfirmasi kendala cuaca dan keamanan dalam pengiriman bantuan logistik untuk warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dia mengatakan, seharusnya pendaratan pesawat dan kru untuk pengiriman bantuan bisa mendarat di lapangan terbang terdekat permukiman warga, yaitu distrik Agandugume karena berdekatan dengan dua desa terdampak kelaparan lainnya.
“Cuma bantuan belum bisa sampai ke distrik Agandugume karena terkendala cuaca dan alasan keamanan. Tetapi kemarin saya berkoordinasi dengan Pangdam, Bupati, juga para kepala suku untuk dipastikan lapangan udara Agandugume aman didarati pesawat,” kata Muhadjir saat dikonfirmasi Republika lewat pesan singkat, Jumat (4/8/2023).
Meski demikian, ia menjelaskan, para pilot dan maskapai penerbangan menolak terbang ke Agandugume karena alasan keamanan. Lebih jauh, Muhadjir mengatakan, logistik akhirnya dikirimkan hingga ke Sinak. Dari lokasi tersebut, para warga dari Agandugume datang mengambil bantuan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengonfirmasi bencana kelaparan di dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, karena cuaca dingin ekstrem. Berdasarkan penelusurannya, kasus embun beku dan kekeringan memang sudah beberapa kali melanda wilayah pegunungan tengah Papua.
Di Kabupaten Puncak, lanjut dia, bencana serupa pernah terjadi pada 2003, 2005, 2015 dan 2002. “Bencana kelaparan terjadi karena tanaman pangan milik warga rusak akibat suhu dingin ekstrem,” kata Dwikorita di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Secara umum, berdasarkan data curah hujan periode 1991-2020, lanjut dia, setiap Juni merupakan awal musim kemarau di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Lanny Jaya yang masuk dalam Zona Musim (ZOM) 678. Pada zona musim ini, kemarau umumnya terjadi mulai Juni hingga September.
“Seperti kita ketahui saat musim kemarau, dengan kondisi langit yang cerah karena sedikitnya awan, maka radiasi matahari dapat mencapai permukaan daratan dengan maksimal. Di malam hari, energi akibat penyinaran matahari tersebut dilepaskan oleh permukaan daratan yang menyebabkan suhu daratan menurun atau mendingin dengan cepat,” tutur dia.