Pengacara para pemukim menyatakan, kliennya melakukan tindakan membela diri. Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyatakan di media sosial, warga Palestina melempari batu ke Burqa, mencoba membunuh warga Yahudi.
Menurut Army Radio, tingkat serangan pemukim Yahudi atau pendukungnya pada warga Palestina di Tepi Barat meningkat dua kali lipat dibandingkan 2022. ‘’Kita dihadapkan pada evolusi berbahaya terorisme nasionalis Yahudi,’’ kata anggota parlemen oposisi yang juga mantan menteri pertahanan, Benny Gantz, di akun X-nya.
AS mendesak adanya tanggung jawab penuh dan keadilan atas peristiwa pembunuhan itu. Transkrip yang diperoleh surat kabar Israel, Haaretz, menyebutkan, mereka menuding para pemukim Yahudi melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu dengan motivasi rasis.
Washington prihatin dengan meningkatnya jumlah serangan oleh pemukim Yahudi ke desa-desa Palestina di Tepi Barat. Kekerasan semacam ini terus memburuk sejak tahun lalu, demikian pula serangan di jalanan dengan sasaran warga Israel.
Pada Senin (7/7/2023) Departemen Luar Negeri AS enggan memberikan penjelasan lebih detail mengenai pernyataan tajam atas pembunuhan di Desa Burqa. ‘’Itu serangan teror dan kami prihatin dan itulah mengapa kami menyebutnya demikian,’’ kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.