Kamis 10 Aug 2023 20:53 WIB

Polemik UU Anti-LGBT, Presiden Uganda: Bank Dunia Remehkan Orang Afrika

Uganda tak akan menyerah ditekan institusi asing seperti Bank Dunia.

Presiden Uganda Yoweri Museveni
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA – Presiden Uganda Yoweri Museveni mencela keputusan Bank Dunia yang menangguhkan pinjaman baru karena negaranya menerapkan Anti-Homosexuality Act. Ia  menegaskan, jika memang membutuhkan pinjaman dana maka akan mencari dari sumber lain. 

Museveni mengatakan, Uganda saat ini berusaha mengurangi pinjaman dalam bentuk apapun dan tak akan menyerah ditekan oleh institusi asing seperti Bank Dunia. Dengan demikian, Uganda tetap pada kebijakannya menjalankan UU anti-LGBT. 

Baca Juga

‘’Karena itu, sayangnya Bank Dunia dan aktor lainnya berani memaksa kami untuk meninggalkan keyakinan, budaya, prinsip, dan kedaulatan kami dengan menggunakan uang. Mereka benar-benar meremehkan semua orang Afrika,’’ katanya. 

Museveni menambahkan, jika Uganda perlu pinjaman dana maka bisa mendapatkannya dari sumber lain, selain itu produksi minyak yang diharapkan bisa mulai berjalan pada 2025 diyakini mampu memberikan pendapatan tambahan bagi Uganda. 

Maka, ia berharap Bank Dunia mempertimbangkan kembali keputusannya menangguhkan pinjaman baru ke Uganda. Pemerintah akan meminta parlemen memberikan persetujuan atas anggaran perubahan 2023-2024 (Juli-Juni).

Menteri Keuangan Yunior Uganda, Henry Musasizi menyatakan perubahan ini untuk menghitung dampak penangguhan pinjaman baru dari Bank Dunia. ‘’Kami akan menyampaikan dalam satu pekan ini dan berharap persetujuan parlemen,’’ katanya di depan anggota parlemen.

Presiden Bank Dunia berada di bawah tekanan....

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement