Jumat 01 Sep 2023 23:08 WIB

Penyakit Jantung tak Membuat Pria Ini Gentar Hadang Pembakaran Alquran

Pembakaran Alquran di Eropa menunjukkan buruknya Islamofobia

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
  Salwan Momika (L), originally from Iraq, sets fire to a copy of the Koran as a counter-protester (R) tries to put out the fire, outside the Iranian Embassy in Lidingo, Stockholm, Sweden, 18 August 2023.
Foto: EPA-EFE/Fredrik Sandberg/TT
Salwan Momika (L), originally from Iraq, sets fire to a copy of the Koran as a counter-protester (R) tries to put out the fire, outside the Iranian Embassy in Lidingo, Stockholm, Sweden, 18 August 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM — Sangat tersentuh oleh insiden pembakaran Alquran di Swedia, warga negara Pakistan Malik Shahza telah menyerukan diakhirinya tindakan penodaan kitab suci Islam yang berulang di negara Eropa. 

Shahza, seorang pasien jantung yang telah menjalani operasi bypass, menyatakan kesusahannya saat dia menyaksikan kitab suci dibakar Salwan Momika, seorang pengungsi Irak yang berbasis di Swedia, di depan Kedutaan Besar Pakistan di Stockholm. 

Baca Juga

Dilansir dari TRT World, Jumat (1/9/2023), Shahza berdiri di belakang barisan keamanan, berteriak kepada Momika, dengan putus asa mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali tindakannya. 

"Tolong jangan membakar Alquran, apa yang kamu lakukan bukanlah hal yang baik. Saya merasa tidak enak badan, Saya tidak bisa tidur. Saya adalah orang yang telah menjalani operasi bypass. Mengapa Anda terus membakar Alquran? Mengapa Anda datang jauh-jauh ke Kedutaan Besar Pakistan, yang saya anggap sebagai rumah saya, dan membakar Alquran? Saya sakit, saya tidak bisa tidur, tolong akhiri ini. Mengapa polisi mengizinkan ini?" Shahza meratapi.