REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM — Sangat tersentuh oleh insiden pembakaran Alquran di Swedia, warga negara Pakistan Malik Shahza telah menyerukan diakhirinya tindakan penodaan kitab suci Islam yang berulang di negara Eropa.
Shahza, seorang pasien jantung yang telah menjalani operasi bypass, menyatakan kesusahannya saat dia menyaksikan kitab suci dibakar Salwan Momika, seorang pengungsi Irak yang berbasis di Swedia, di depan Kedutaan Besar Pakistan di Stockholm.
Dilansir dari TRT World, Jumat (1/9/2023), Shahza berdiri di belakang barisan keamanan, berteriak kepada Momika, dengan putus asa mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali tindakannya.
"Tolong jangan membakar Alquran, apa yang kamu lakukan bukanlah hal yang baik. Saya merasa tidak enak badan, Saya tidak bisa tidur. Saya adalah orang yang telah menjalani operasi bypass. Mengapa Anda terus membakar Alquran? Mengapa Anda datang jauh-jauh ke Kedutaan Besar Pakistan, yang saya anggap sebagai rumah saya, dan membakar Alquran? Saya sakit, saya tidak bisa tidur, tolong akhiri ini. Mengapa polisi mengizinkan ini?" Shahza meratapi.