REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kelompok relawan Pandawa Ganjar aktif melakukan pertemuan dengan para seniman-budayawan untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka terkait perkembangan seni budaya.
Kali ini, para relawan menggelar Sarasehan dan Dialog Seni dan Budaya bersama puluhan seniman-budayawan serta warga di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Koordinator Wilayah (Korwil) Pandawa Ganjar Jawa-Bali Haldoko Danantyas Subandoro menyatakan pihaknya bersama sekitar 50 seniman-budayawan dan warga di daerah tersebut membahas permasalahan tentang kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian dan kebudayaan khas Cirebon, contohnya tari topeng.
"Sangat banyak sekali kesenian dan kebudayaan yang belum bisa up (ditingkatkan) lebih lanjut. Karena generasi muda penerus bangsa di Cirebon tidak banyak yang antusias melanjutkan warisan budaya dan seni," ujar dia di sela-sela kegiatan.
Karena itu, Pandawa Ganjar ingin membangkitkan serta mengembangkan kesenian dan kebudayaan Cirebon.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi dari keresahan budayawan dan seniman untuk menyosialisasikan hal ini kepada generasi muda di Cirebon," ucapnya
Pria yang akrab disapa Danan itu menuturkan para seniman dan budayawan mengeluhkan kurangnya wadah seperti sanggar beserta pelatihnya bagi generasi muda untuk mengembangkan kesenian seperti tari topeng dan jaipong.
"Yang dikeluhkan para seniman adalah mereka memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang bisa dikembangkan, tetapi keterbatasan akses dan fasilitas," ucapnya.
Pandawa Ganjar menampung aspirasi tersebut dan akan dikonsolidasikan dengan program bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo terkait seni-budaya yang sudah diterapkan di Jawa Tengah kala menjabat gubernur.
"Harapannya, program-program yang sudah dilaksanakan Pak Ganjar di Jawa Tengah di bidang seni budaya dapat diterapkan dalam skala nasional," katanya.
Bukan hanya dialog dan sarasehan, Pandawa Ganjar juga menampilkan tari topeng untuk memberikan stimulasi kepada generasi muda pentingnya melestarikan kesenian khas Cirebon.
Sementara itu, Pedri Febrianto sebagai pelaku seni dan budaya menilai dialog seni budaya ini sangat positif. Dia berharap setelah adanya dialog itu, kesenian Cirebon bisa terus berkembang.
"Mudah-mudahan, harapan saya, Pak Ganjar jika jadi presiden bisa menghidupkan kembali seni budaya yang mulai pudar di sini," katanya.
Pria berusia 30 tahun ini juga berharap dibuatkan sanggar-sanggar tari beserta pelatihnya agar generasi muda bisa terus mengembangkan kesenian daerah mereka.
"Saya pengin difasilitasi, tari jaipong dibikinkan sanggarnya, didatangkan pelatihnya agar hidup lagi seni dan budaya di sini," katanya.
Dia juga berharap Ganjar Pranowo jika terpilih sebagai presiden Indonesia bisa memperhatikan kesejahteraan seniman dan budayawan di Cirebon.
"Jika Pak Ganjar menang, harapannya seniman-seniman di Cirebon bisa hidup kembali seperti dulu, tidak padam," katanya.
Ganjar sendiri telah mengajak kepada masyarakat untuk merawat seni dan budaya supaya tidak diambil asing. "Jangan pernah mau budaya diambil orang, diambil asing karena kita punya kebudayaan. Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah)," kata Ganjar dalam acara Silaturahmi Akbar Relawan Ganjar Pranowo bertema 'Merawat Jiwa Nusantara', dengan menggaungkan tagline "Ganjar Untuk Semua" di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia mengatakan, pihaknya telah berbicara pada sejumlah artis senior bagaimana merawat seni budaya tersebut dan dibutuhkan strategi untuk mengembangkan itu. "Berapa banyak yang bisa dilihat seperti baju, kuliner yang kaya belum lagi seni tari yang ditampilkan dalam kegiatan ini merupakan talenta yang luar biasa," ujarnya, demikian dilansir dari Antara.