REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mengeklaim memiliki informasi intelijen mengenai keterkaitan agen-agen pemerintah India dengan pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh. Namun, tampaknya tuduhan Kanada kali ini tidak mendapatkan dukungan dari sekutunya.
Tak satu pun dari sekutu terpenting Kanada, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru, yang membentuk aliansi berbagi intelijen “Lima Mata”, mengutarakan tuduhan Perdana Menteri, Justin Trudeau. Negara-negara sekutu Kanada ini telah menyatakan kekhawatiran dan mendesak penyelidikan penuh. Namun, tidak ada satu,pun dari negara-negara itu yang mengecam India atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan separatis Sikh, Hardeep Singh Nijjar di Kanada pada Juni lalu.
Amerika Serikat mendekati India dan negara lain di Asia sebagai penyeimbang terhadap Cina. Tuduhan Kanada terhadap India menempatkan negara-negara Barat dalam posisi yang canggung. Beberapa pakar mengatakan, negara-negara Barat berupaya meningkatkan hubungan dengan India sebagai penyeimbang terhadap meningkatnya kekuatan dan ketegasan Beijing.
“India penting dalam perhitungan Barat untuk menyeimbangkan Cina, dan Kanada tidak. Hal ini benar-benar menempatkan Kanada di posisi offside dibandingkan negara-negara Barat lainnya," ujar profesor hubungan internasional di Universitas Carleton di Ottawa, Stephanie Carvin, dilaporkan Aljazirah, Kamis (21/9/2023).
India memiliki perekonomian yang berkembang pesat dan diyakini oleh banyak analis akan melampaui Jepang dan Jerman. India diyakini dapat menjadi negara terbesar ketiga di dunia pada 2030. India telah menjadi kekuatan utama dalam urusan dunia, karena memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar dan salah satu negara dengan militer terbesar di dunia. Semua ini menyulitkan sekutu utama Kanada, yang juga merupakan mitra utama India, untuk bersuara.
“Saya pikir Australia, AS, dan Inggris telah melakukan apa yang diharapkan,” kata ilmuwan politik di Munk School of Global Affairs di Toronto, Janice Stein.
Sushant Singh, peneliti senior di Pusat Penelitian Kebijakan yang berbasis di New Delhi mengatakan, selama Barat membutuhkan India untuk melawan Cina, maka negara-negara Barat kemungkinan besar akan mengabaikan tuduhan Kanada. Sementara pakar India di lembaga pemikir Chatham House di London, Chietigj Bajpaee mengatakan, Inggris terjebak antara mendukung Kanada dan menentang India.
“Jika tidak ada bukti pasti mengenai keterlibatan India, saya pikir tanggapan Inggris kemungkinan besar akan tetap bungkam,” kata Bajpaee.
Bajpaee mengatakan, kesepakatan perdagangan bebas akan menjadi kemenangan politik besar
bagi India dan Inggris. Trudeau membahas pembunuhan Nijjar dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak dan Presiden AS, Joe Biden dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Luar Negeri Kanada menolak tudingan bahwa negara sekutu tidak menanggapi persoalan antara India dan Kanada.
AS membiarkan konflik Kanada dan India jadi isu bilateral....