Rabu 27 Sep 2023 13:58 WIB

Sehari Setelah Diklaim Tewas, Komandan Armada Laut Hitam Rusia Justru Muncul di TV

Viktor Sokolov menghadiri pertemuan para pemimpin pertahanan dari jarak jauh

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Setidaknya satu rudal Ukraina menghantam markas besar angkatan laut Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, pada Jumat (22/9/2023)
Foto: AP
Setidaknya satu rudal Ukraina menghantam markas besar angkatan laut Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, pada Jumat (22/9/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pasukan khusus Ukraina mengeklaim telah membunuh Komandan Armada Laut Hitam Rusia Laksamana Viktor Sokolov. Namun, sehari setelah klaim itu, Sokolov justru muncul di televisi Pemerintah Rusia pada Selasa (26/9/2023). Dia menghadiri pertemuan para pemimpin pertahanan dari jarak jauh.

Dalam video dan foto yang dirilis Kementerian Pertahanan, Sokolov ditampilkan sebagai salah satu dari beberapa komandan armada dalam video. Dia tampaknya ikut serta dalam pertemuan langsung Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan panglima militer lainnya, meskipun tidak berbicara. Tidak jelas waktu video itu direkam.

Baca Juga

Pasukan khusus Ukraina mengatakan pada Senin (25/9/2023), bahwa Sokolov meninggal bersama 33 perwira lainnya dalam serangan rudal terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol di Krimea pekan lalu. "Karena Rusia dipaksa untuk mempublikasikan tanggapan dengan Sokolov yang diduga masih hidup, unit kami sedang mengklarifikasi informasi tersebut," ujar pasukan itu menanggapi video Rusia tersebut.

Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari klaim Ukraina tersebut. Dia meminta agar mengonfirmasi ke Kementerian Pertahanan langsung.

Dalam video tersebut, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan lebih dari 17 ribu tentara Ukraina meninggal pada September dan lebih dari 2.700 senjata, termasuk tujuh kendaraan tempur Amerika Bradley, telah dihancurkan.

“Angkatan bersenjata Ukraina menderita kerugian serius di seluruh garis depan,” katanya.

Menteri pertahanan Rusia itu menyatakan, serangan balasan Ukraina sejauh ini tidak membuahkan hasil. “Amerika Serikat dan sekutunya terus mempersenjatai angkatan bersenjata Ukraina, dan rezim Kiev melemparkan tentara yang tidak terlatih ke pembantaian dalam serangan yang tidak masuk akal,” kata Shoigu.

Serangan balasan Kiev belum berhasil merebut banyak wilayah dari pasukan Rusia yang menguasai sekitar 17,5 persen  wilayah Ukraina yang diakui secara internasional. Menurut kartu skor tanggal 19 September yang dibuat Belfer Center di Harvard Kennedy School, Rusia telah menguasai wilayah seluas 91 km persegi dari Ukraina dalam sebulan terakhir, sementara pasukan Ukraina telah merebut wilayah seluas 41 km persegi dari pasukan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement