Rabu 27 Sep 2023 21:03 WIB

KAKI: Aksi Kolektif akan Membuat Perusahaan Memiliki Aliansi Pemikiran yang Sama

Korupsi menciptakan lingkungan bisnis yang buruk

Ketua Umum Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI)  Erry Riyana Hardjapamekas, saat bicara dalam acara Konferensi Koalisi Aksi Kolektif Bisnis.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Erry Riyana Hardjapamekas, saat bicara dalam acara Konferensi Koalisi Aksi Kolektif Bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI)  Erry Riyana Hardjapamekas, mengatakan melalui aksi kolektif, perusahaan akan memiliki aliansi yang mempunyai pemikiran yang sama dalam usaha membangun integritas bisnis mengambil inisiatif untuk mengekang korupsi dan mempromosikan ekosistem bisnis yang bersih, dan menjadikan sektor bisnis sebagai bagian dari solusi masalah korupsi.

Demikian pernyataan Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Umum KAKI dalam Konferensi Koalisi Aksi Kolektif Bisnis dengan tema "Memperkuat Integritas Bisnis: Menciptakan Masyarakat Ekonomi yang berkelanjutan di Kawasan Indo-Pasifik ASEAN" (“Strengthening Business Integrity: Creating a sustainable Economic Community in the ASEAN Indo-Pacific Region”), di Jakarta.

“Dari perspektif bisnis, korupsi menciptakan lingkungan bisnis yang buruk, seperti perlakuan tidak adil dan operasi bisnis yang tidak efektif, dan yang paling penting adalah mengurangi keuntungan perusahaan,” kata Erry dalam siaran pers, Rabu (27/9/2023).

Hal ini, lanjut dia, karena praktik korupsi memaksa perusahaan untuk mengeluarkan dana tambahan dan membuat operasi perusahaan yang tidak efisien. Oleh karena itu, integritas dan kepatuhan antikorupsi menjadi semakin penting bagi bisnis dalam beberapa tahun terakhir.

Konferensi Koalisi Aksi Kolektif Bisnis diharapkan berfungsi sebagai forum bagi perusahaan-perusahaan di seluruh negara ASEAN untuk berjejaring, bertukar pengetahuan, dan bertukar pikiran tentang solusi untuk masalah penyuapan dan korupsi.

Konferensi ini memperkenalkan peran dan inisiatif ASEAN dalam Kerja Sama ASEAN-Indo-Pasifik;  memperkenalkan pentingnya multi-kerangka kerja tentang kepatuhan anti-korupsi - khususnya Indo Pacific Economic Framework Pilar 4 tentang Ekonomi yang Adil: Pajak dan Anti-Korupsi; dan membahas pengalaman perusahaan dalam membangun kepatuhan anti-korupsi dan manfaat yang diterima perusahaan dari penerapannya.

Konferensi ini dihadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Asisten Deputi Ekonomi Daerah Puji Gunawan, dan tokoh-tokoh bisnis dan pemerintah terkemuka dalam sesi panel.

Dalam Sambutannya, Teten Masduki menyampaikan apresiasi kepada KAKI yang telah berhasil menyelenggarakan Konferensi Koalisi Aksi Kolektif Bisnis. Ini sebagai kontribusi nyata dalam memperkuat integritas dunia usaha dalam menciptakan komunitas ekonomi berkelanjutan di Kawasan Indo-Pasifik ASEAN.

Kawasan ASEAN mempunyai potensi yang sangat besar. Dengan jumlah penduduk sebesar 679 juta jiwa, penting bagi ASEAN untuk meningkatkan daya saingnya demi pertumbuhan ekonomi domestik dan regional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement