Senin 16 Oct 2023 14:08 WIB

Putusan MK Tutup Peluang Gibran, Erick Thohir Jadi Cawapres Ideal Prabowo

Erick sangat ideal, kelemahannya bukan berasal dari Jawa Timur.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Dok Republika
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) tertutup setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan usia minimal capres-cawapres 40 tahun. Padahal, saat ini, Gibran baru berusia 36 tahun.

Putusan itu pun membuat bursa cawapres pendamping Prabowo Subianto mengerucut ke tiga nama, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan tokoh NU Yenny Wahid. Konstelasi politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) pun ikut berubah setelah MK menolak gugatan usia capres/cawapres.

Baca Juga

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad, menilai, Prabowo sebelumnya digadang-gadang berpasangan dengan putra Presiden Jokowi, Gibran. Sayangnya, gugatan itu ditolak MK.

"Peluang Erick Thohir semakin menguat berpasangan dengan Prabowo setelah JR batas usia capres-cawapres ditolak," ujar Andriadi dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Andriadi menilai, sosok Erick ideal menjadi Prabowo karena memiliki elektabilitas tinggi. Dengan begitu, pasangan Prabowo-Erick dapat mendongkrak peluang melawan Ganjar Pranowo.

Selain itu, dari sisi kemampuan dan pengalaman, Erick juga saat ini menjabat menteri BUMN dan ketua umum PSSI. Hanya saja, kata direktur eksekutif Nusantara Institute Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) itu, pekerjaan Erick saat ini adalah melobi ketum KIM.

"Maka peluang ET dengan elektabilitas yang tinggi dalam berbagai survei, tinggal bagaimana PAN memperjuangkan dan melobo anggota parpol koalisi. Selain itu, restu Jokowi perlu dikejar oleh PAN untuk menjadikan ET sebagai cawapres Prabowo," ujar Andriadi.

Hal itu karena adanya konstelasi politik terkait perebutan suara Jatim dan Jateng merupakan hal penting. Sehingga, sosok Mahfud MD, Khofifah, dan Yenny juga menjadi salah satu pertimbangan bagi Prabowo untuk menang.

"Erick sangat ideal, kelemahan ET bukan berasal dari Jawa Timur, karena itu perlu lobi partai dan restu Jokowi, atau menjadikan Khofifah sebagai ketua tim pemenangan dan Yenny juga di dalamnya," kata Andriadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement