Selasa 31 Oct 2023 22:48 WIB

Tiga Bacapres Dikumpulin Jokowi, Gus Yahya: Ini Bukan Ring Tinju  

Gus Yahya apresiasi langkah Jokowi pertemukan ketiga bacapres.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Dalam keteranganya PBNU menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. Selain itu menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Dalam keteranganya PBNU menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. Selain itu menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besat Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengumpulkan tiga bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan juga Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023) kemarin.  

Menurut Gus Yahya, berkumpulnya tiga Bacapres tersebut menunjukkan bahwa dalam menghadapi Pilpres 2024 masyarakat harus santai dan tidak perlu ribut. 

Baca Juga

"Ya sekarang rakyat lihat capres aja santai-santai begitu masa kita mau ribut. Yasudahlah. Kita juga santai aja ya," ujar Gus Yahya usai konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023)

Sejak awal Gus Yahya pun sudah menyatakan bahwa Pemilu hanyah sebuah prosedur untuk memilih pemimpin. Menurut dia, Pemilu bukanlah ring tinju yang digelar untuk saling menjatuhkan. 

"Saya sudah nyatakan sejak awal pemilu ini cuma prosedur, ini bukan ring tinju, bukan orang mau saling serang, mau saling menghabisi satu sama lain, ini prosedur aja. Jadi rakyat tinggal lihat ini kira-kira yang paling sip mana, terus dicoblos. Jangan pakek ribu-ribut," ucap Gus Yahya. 

Dia pun mengapresiasi cara Jokowi yang mengumpulkan tiga Bacapres dengan cara mengajak makan siang. Dengan duduk bareng seperti itu, menurut dia, ke depannya tiga Bacapres tersebut bisa saling bekerjasama. 

"Oh saya kira bagus, gesture luar biasa. Saya apresiasi betul inisiatif dari Pak presiden melakukan itu. Ini untuk perlihatkan juga kepada rakyat bahwa ini adalah mereka semua ini adalah elite-elite pemimpin, dan ya seharusnya dengan begitu di antara mereka semua juga ada kesadaran bahwa apapun yang terjadi mereka terus kerja sama satu sama lain," kata Gus Yahya. 

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

Dia pun berpesan kepada tiga Bacapres tersebut untuk selalu takut kelada Tuhan serta selalu menyayangi rakyatnya. "Takutlah kepada Tuhan dan sayangi rakyat ini," jelas kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini. 

Lebih lanjut, dia  mengingatkan seluruh pengurus NU tidak boleh mengatasnamakan NU dalam mendukung calon tertentu dalam Pilpres 2024. Namun, menurut dia, pihaknya juga tidak bisa menghalangi hak pribadi seseorang untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2024. 

"Mendukung calon ini calon itu tidak boleh. Tapi jelas kita tidak bisa menghalangi hak pribadi-pribadi untuk berpartisipasi, silakan kalau itu hak, karena itu hak pribadi, tidak boleh dihalang-halani, tetapi tidak boleh mengatasnamakan NU. Saya kira itu," ucap Gus Yahya.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement