Rabu 08 Nov 2023 16:19 WIB

Dubes Palestina: Israel Kendalikan Arus Barang dan Orang di Gaza

Semua bantuan kemanusiaan menunggu izin dari Israel

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan otoritas Israel masih mengendalikan arus masuk dan keluar barang-barang serta orang dari Gaza, Palestina
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan otoritas Israel masih mengendalikan arus masuk dan keluar barang-barang serta orang dari Gaza, Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan otoritas Israel masih mengendalikan arus masuk dan keluar barang-barang serta orang dari Gaza, Palestina.

Kendali itu berlaku melalui kewajiban inspeksi orang dan barang dari otoritas di Israel sebelum orang dan barang-barang masuk dan keluar dari Gaza, utamanya melalui perbatasan di Rafah, daerah di Palestina yang berbatasan dengan Mesir.

Baca Juga

"Semua bantuan kemanusiaan (untuk rakyat Palestina di Gaza) bahkan dari Pemerintah Indonesia (dikirim secara terpusat) di El Arish, Sinai, Mesir. (Bantuan-bantuan itu baru bisa masuk Gaza) menunggu izin dari Israel," kata Dubes Zuhair.

Oleh karena itu, program beasiswa dari Pemerintah Indonesia untuk mahasiswa Palestina, yang untuk pertama kalinya diberikan pada tahun ini, baru dapat diterima oleh mahasiswa Palestina dari Tepi Barat (West Bank).

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di kantornya, Jakarta, Rabu (8/11/2023) menyambut kedatangan 22 mahasiswa Palestina para penerima beasiswa untuk menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia selama 5 tahun, yang mana 1 tahun-nya digunakan untuk pendidikan Bahasa Indonesia di Badan Pendidikan dan Latihan Bahasa Kemhan RI. Para penerima beasiswa itu merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kedokteran, Farmasi, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Informatika.

"Mahasiswa ini semuanya dari Tepi Barat. Insya Allah berikutnya ada yang dari Gaza juga bisa ikut mendapatkan beasiswa dan bersekolah di sini," kata Zuhair.

Gaza menjadi sasaran gempuran serangan udara Israel sejak bulan lalu setelah Hamas pada 7 Oktober 2023 menyerang wilayah Israel melalui darat dan udara. Per hari ini, total korban jiwa di Gaza melampaui angka 10.000 orang.

Terlepas dari banyaknya korban warga sipil, militer Israel (IDF) tidak juga menghentikan serangan, meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mayoritas negara-negara dunia, termasuk Indonesia, menuntut serangan dihentikan demi kemanusiaan.

Presiden RI Joko Widodo, dalam berbagai kesempatan, mengutuk keras kekerasan terhadap warga Palestina dan meminta Israel menghentikan serangan.

Sementara itu, untuk membantu perjuangan rakyat Palestina terutama mereka yang menjadi korban perang, Pemerintah Indonesia pada minggu lalu (4/11/2023) mengirim bantuan kemanusiaan seberat lebih dari 50 ton ke Gaza.

Bantuan itu tiba di Pangkalan Udara El Arish, Mesir, pada Senin (6/11/2013). Bantuan itu diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir untuk dibawa ke Gaza melalui Badan PBB untuk Pengungsi di Palestina (UNRWA).

El Arish saat ini menjadi tujuan utama bantuan-bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dikirim dari berbagai negara. Jarak El Arish ke perbatasan Palestina dan Mesir di Rafah sekitar kurang lebih 30 kilometer.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement