Kamis 09 Nov 2023 17:27 WIB

Satu Warga Kota Cirebon Positif Cacar Monyet, Diisolasi di RSD Gunung Jati

Pasien dilaporkan sudah mengalami gejala seperti cacar monyet sejak 23 Oktober.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Cacar monyet.
Foto: Republika
(ILUSTRASI) Cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Seorang warga Kota Cirebon, Jawa Barat, dinyatakan positif cacar monyet (monkeypox). Pasien yang merupakan pria berusia 54 tahun itu kini menjalani isolasi di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Kepala Bagian Pelayanan RSD Gunung Jati, To’at Maruf, menjelaskan, pasien menjalani isolasi di RSD Gunung Jati sejak Rabu (8/11/2023) malam. Namun, pasien tersebut sudah mengalami gejala sejak 23 Oktober 2023. 

Baca Juga

Kondisi pasien awalnya diketahui oleh kader, yang kemudian melaporkannya ke puskesmas. Setelah itu, dilakukan pengambilan sampel pasien dengan swab. Hasilnya, pasien dinyatakan positif cacar monyet. “Kondisi pasien saat ini sudah membaik, hanya tinggal bekas luka-lukanya saja,” kata To’at, Kamis (9/11/2023).

Menurut To’at, biasanya pasien cacar monyet menjalani isolasi selama 21 hari terhitung sejak gejala timbul. Ia memperkirakan masa isolasi pasien selesai sekitar tiga sampai empat hari lagi.

Kontak erat

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan, setelah dipastikan pasien positif cacar monyet, dinas terkait melakukan penelusuran dan pengetesan terhadap kontak erat pasien tersebut. Ia menyebut ada empat kontak erat pasien yang statusnya suspek.

“Dari suspek yang empat orang itu, ada satu orang, yaitu anaknya yang berusia 27 tahun, yang menunjukkan gejala mirip (cacar monyet),” kata Agus.

Agus memastikan penanganan pasien dan kontak eratnya. Ia juga mengaku sudah memerintahkan camat, lurah, dan sejumlah instansi teknis lainnya untuk terus mengedukasi masyarakat soal penyakit cacar monyet, baik gejala, penanganan, maupun pencegahan penularannya.

Terkait penularan, Agus mengatakan, virus cacar monyet bisa menular, antara lain lewat kontak langsung dengan warga yang terpapar penyakit tersebut. Karena itu, mengantisipasi potensi penularan, pasien mesti menjalani isolasi. Jika tidak memungkinan isolasi mandiri di rumah, kata dia, dapat dilakukan di rumah sakit.

Agus sudah meminta kepada RSD Gunung Jati untuk menyiapkan ruang isolasi khusus mengantisipasi kasus cacar monyet. Dikabarkan ada 12 tempat yang disediakan RSD Gunung Jati untuk isolasi pasien. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement