Senin 13 Nov 2023 23:31 WIB

Pulau Pandan, Rumah Bagi Penyu Hijau 

Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Rombongan Pemko Padang saat meninjau penangkaran penyu di Pulau Pandan
Foto: Dok Diskominfo Padang
Rombongan Pemko Padang saat meninjau penangkaran penyu di Pulau Pandan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pulau Pandan, salah satu pulau eksotis di sisi barat Kota Padang yang terletak sekitar 22,5 kilometer dari Muaro Padang. Pulau yang berada dalam Taman Wisata Perairan (TWP) Pieh dan pulau sekitarnya itu, menjadi rumah bagi ratusan ribu penyu yang dilindungi terutama penyu hijau. 

Pulau Pandan menjadi salah satu penangkaran penyu semi alami yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Baca Juga

Pulau dengan luas sekitar 16 hektar itu, masih tampak asri dengan pasir putih yang sangat halus. Berkunjung ke Pulau Pandan, akan menjadi wisata bahari yang paling berkesan. Selain disapa oleh keeksotisan pasir dan pohon kelapanya, pengunjung akan diperkenalkan dengan penangkaran penyu semi alami dibawah naungan LKKPN Pekanbaru.

Wali Kota Padang Hendri Septa mengapresiasi LKKPN Pekanbaru yang telah mengelola taman konservasi penyu di Pulau Pandan itu.

"Terima kasih LKKPN Pekanbaru yang telah bersama mengawasi serta melestarikan penyu di Pulau Pandan. Tidak lupa kita imbau masyarakat agar mengunjungi pulau yang masih asri ini, ini taman konservasi serta wisata yang merupakan aset kita bersama," kata Hendri, Senin (13/11/2023).”

Sementara itu Koordinator penangkaran penyu Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Ilham, menyebutkan sejak tahun 2018, total telur penyu yang berhasil diselamatkan oleh LKKPN Pekanbaru sebanyak 122 ribu. Dari jumlah itu, sekitar 90 persen berhasil jadi penyu yaitu penyu lokal dan didominasi penyu hijau. Sekitar bulan Mei, Juni, Juli akan menjadi pendaratan penyu terbanyak dan rilis terbanyak. 

“Biasanya akhir tahun akan mengalami penurunan," kata Ilham. Dalam penangkaran itu, dituliskan berbagai informasi. Diantaranya, nomor sarang, jenis penyu, jumlah telur yang ditemukan di pesisir, tanggal ditemukan, dan prediksi atau waktu perkiraan menetas.

"Biasanya dalam 60 hari bakal menetas. Tapi ini tergantung kondisi panasnya pasir, adanya yang perkiraan kita bakal menetas dalam dua hari ke depan, namun sudah menetas satu atau dua hari yang lalu," ujar Iham. 

Kondisi penetasan telur penyu juga tergantung cuaca. Jika curah hujan tinggi, maka penetasan juga akan semakin lambat. Penyu melakukan pendaratan dominannya saat malam hari, sekitar pukul 02.00 atau 03.00 pagi. 

“Sekitar pukul 04.00 hingga 08.00 akan kita cek dan pindahkan ke penangkaran, lalu diberi tanda,"  ujar Ilham lagi.

Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudra di dunia. Penyu sudah ada sejak akhir zaman Kapur atau seusia dengan dinosaurus. Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. 

Pada umumnya, kaki depan hanya memiliki satu cakar. Cakar kedua biasanya tidak ada atau berukuran sangat kecil. Hewan jantan dapat dibedakan dari betina dengan melihat ukuran cakar kaki depan dan ekor yang relatif panjang. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, penyu tetap harus naik ke permukaan air untuk mengambil napas. 

Hal itu disebabkan sistem pernapasan penyu yang menggunakan paru-paru. Untuk memudahkannya mengambil udara dari permukaan air, penyu memiliki lubang hidung yang dekat dengan permukaan atas tengkorak. Tidak diketahui seberapa jauh penyu bisa berenang tanpa istirahat. Beberapa penyu telah menempuh jarak 3.000 km dalam waktu sekitar 3 bulan. Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut. Sedangkan betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement