Jumat 17 Nov 2023 11:14 WIB

Pramugari 'Bongkar' Trik Penumpang Agar Diizinkan Upgrade Kursi Pesawat Gratis

Jika pindah kelas kursi pesawat tanpa izin, bisa dianggap sebagai pencurian.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Penumpang di kursi first class pesawat (ilustrasi). Pramugari mengungkapkan beberapa trik yang dilakukan penumpang untuk bisa upgrade ke kursi first class secara gratis.
Foto: Dok Republika
Penumpang di kursi first class pesawat (ilustrasi). Pramugari mengungkapkan beberapa trik yang dilakukan penumpang untuk bisa upgrade ke kursi first class secara gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat naik pesawat, penumpang mugkin mengharapkan kursi sekaligus posisi yang nyaman. Namun, bagi mereka yang memesan tiket kelas ekonomi, ternyata tidak jarang melakukan taktik tertentu untuk bisa pindah ke kursi bisnis atau kelas satu (first class). 

Taktik yang biasa dilakukan penumpang itu diungkap oleh seorang pramugari sekaligus konten kreator di TikTok. Namun, menurut dia, cara klasik penumpang ini tidak pernah berhasil karena awak kabin juga sudah terbiasa menghadapi hal tersebut.

Baca Juga

Pramugari bernama Destanie itu menjawab pertanyaan dari warganet terkait seberapa sering orang mencoba menyelinap ke Kelas Bisnis atau Kelas Utama dan apakah staf bisa mengizinkannya? Destanie menjawab bahwa ketika penumpang sudah naik pesawat, sudah terlambat untuk mencoba peruntungan berpindah kursi, karena urusan penggantian ini hanya bisa diatur sebelum penerbangan. 

“Pertama kami tidak pernah mengizinkan hal itu. Jika orang ingin berpindah kabin atau bahkan mendapatkan upgrade, itu harus ditangani oleh penjaga gate. Pramugari tidak menangani semua itu,” kata dia, seperti dilansir dari Daily Star, Kamis (16/11/2023). 

Menurut dia, maskapai penerbangan bisa menganggapnya sebagai pencurian karena penumpang tidak membayar tiketnya atau melakukan upgrade. Jadi jika menginginkan upgrade kursi, sebaiknya bicarakan dengan staf saat check-in, terutama jika Anda adalah anggota program loyalitas atau salah satu mitra bisnis seperti misalnya, penyedia kartu kredit.

Biasanya penumpang bisa menemukan informasi ini di situs web maskapai penerbangan. Atau bisa juga membicarakannya dengan penyedia kartu dan mereka dapat memberi tahu terkait poin apa pun nyang bisa ditukarkan untuk peningkatan kelas kursi.

Tentu saja, meskipun mendapatkan upgrade gratis jarang terjadi, hal ini tidak menghentikan penumpang untuk mencoba. Tetapi menurut Destanie, taktiknya selalu sama dan tidak pernah berhasil. 

Salah satu taktik umum yang kerap dilakukan penumpang misalnya melontarkan candaan bahwa mereka dengan senang hati jika pindah ke kursi Kelas Satu gratis. Namun biasanya awak kabin hanya bisa tersenyum sopan dalam memberikan respons.

Trik lain yang biasa digunakan adalah "merayu" pramugari dan awak pesawat. Padahal lagi-lagi pramugari tentu tidak punya kewenangan dalam hal ini.

“Ada beberapa kali pria mendekati saya dengan berpikir bahwa saya akan memindahkan mereka ke Kelas Satu karena mereka mengatakan saya cantik,” kata Destanie.

Meskipun sebagian besar penumpang hanya akan meminta izin untuk pindah ke kursi yang lebih baik, tentu saja ada beberapa orang yang berasumsi jika ada kursi yang kosong, mereka dapat mengambilnya. Bagi Destanie, kendala kerap muncul pada kursi baris pintu keluar yang dikenal memiliki ruang kaki ekstra, tetapi perlu kesediaan dan kemampuan membantu dalam keadaan darurat.

Destanie mengatakan dia sering memberi pengarahan kepada penumpang, tapi kemudian melihat orang lain berpindah ke kursi cadangan saat dia megalihkan pandangan. Ketika dia meminta mereka untuk kembali ke tempat duduknya, penumpang tak jarang malah protes.

Namun, kembali lagi hal ini bisa bergantung pada kebijakan maskapai penerbangan. Tetapi yang jelas, umumnya kursi first class ini tidak bisa diambil secara gratis.

“Saya selalu baik sampai orang-orang mencoba dan kemudian saya katakan saya tidak meminta, saya hanya memberi tahu mereka,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement