REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia Reni Yanita mengatakan, program Santripreneur bertujuan untuk mengoptimalkan bonus demografi.
"Indonesia memiliki bonus demografi tentunya harus dimanfaatkan, salah satunya dengan memberikan dukungan kepada para santri agar bisa menciptakan usaha sendiri dan memiliki jiwa kewirausahaan," kata Reni Yanita saat kunjungan kerja di Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh Perguruan Islam Yaspida Sukabumi, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), beberapa waktu lalu.
Menurut Reni, program santripreneur juga sebagai upaya pihaknya untuk mendukung pondok pesantren agar lebih mandiri.
Selain itu, program ini untuk mendorong wirausaha baru dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan para santri serta memiliki kompetensi khususnya dalam bidang entrepreneur.
Meski demikian, ia menjelaskan tidak seluruh ponpes bisa mendapatkan program ini, karena terdapat kriteria-kriteria khusus yang harus dimilik oleh ponpes. Salah satunya pesantren harus memiliki kurikulum kejuruan atau kewirausahaan seperti Ponpes Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh ini.
"Pesantren yang mendapatkan program santripreneur tentunya diberikan berbagai fasilitas pendukung, dan santrinya pun mendapatkan pelatihan khususnya tentang kewirausahaan," ujarnya pula.
Ia menyebutkan, sejak 2013 hingga 2022 sudah ada 101 pesantren yang mendapatkan program Santripreneur. Pesantren tersebut tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan, untuk 2023 ada enam pesantren yang mendapatkan program tersebut salah satunya Ponpes Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh. Pihaknya berharap ponpes ini bisa maju dan berkembang dalam pengelolaan fasilitas dari program tersebut, agar bisa menjadi percontohan dan merealisasikan program lainnya.
Reni mengatakan, setiap kementerian banyak memiliki program yang bisa dikerjasamakan atau dimanfaatkan oleh pesantren.
Maka dari itu, jika program Santripreneur sukses dilaksanakan di ponpes ini tentunya bisa mendapat program lainnya di kementerian, khususnya Kemenperin RI.