Kamis 07 Dec 2023 13:45 WIB

Cerita Riana Soal Sang Cucu yang Menanyakan 4 Anak Korban Pembunuhan di Jagakarsa

Riana mengaku sang cucu sering memberi permen lolipop pada keempat korban.

Rep: Febrian Fachri, Alkhaledi Kurnialam, Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Sebuah pesan misterius ditemukan di rumah lokasi empat bocah tewas terkunci di sebuah kamar di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Foto: Dok Republika
Sebuah pesan misterius ditemukan di rumah lokasi empat bocah tewas terkunci di sebuah kamar di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tetangga empat anak korban pembunuhan di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Riana mengatakan terduga pelaku PD (41) tidak terlalu bergaul dengan tetangga dan masyarakat lingkungan sekitar. Riana mengaku baru sebulan pindah ke rumah yang berada di samping rumah PD.

Walau masih baru, cucu Riana sudah akrab dengan keempat anak yang menjadi korban. Keempat korban, yakni berinisial V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun) ditemukan meninggal berjejer di rumah kontraknya pada Rabu (6/12/2023).

Baca Juga

 

“Kalau sama bapaknya (terduga pelaku) saya jarang komunikasi. Jadi, kurang kenal,” kata Riana, Kamis (7/12/2023).

 

Riana menyebut pada Jumat (1/12/2023), cucunya masih bermain dengan keempat korban. Bahkan cucu Riana sering memberi permen lolipop kepada keempat korban.

Lalu pada Sabtu (2/12/2023), ibu korban tiba-tiba dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tak berdaya. Riana kurang tahu persis sakit apa yang diderita ibu korban.

Sang cucu menanyakan keberadaan korban...

 

photo
Kondisi rumah lokasi pembunuhan Empat anak berinisial V (6 tahun),S (4 tahun), A (3 tahun) dan A (1 tahun) di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Mereka diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun) - (Republika/Febrian Fachri)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement