Jumat 15 Dec 2023 19:32 WIB

Transisi ke Energi Listrik, Dorong Upaya Wisata Berkelanjutan di Green Canyon Pangandaran

PLN memberikan bantuan untuk penerapan konsep green tourism di Green Canyon. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Suasana di objek wisata Green Canyon, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).
Foto:

Menurut Iyus, uji coba penggunaan mesin listrik untuk perahu wisata masih terus dievaluasi. Pasalnya, hingga saat ini daya dan kekuatan mesin listrik itu dinilai belum optimal. “Perkembangan (evaluasinya) lumayan dari mulai awal sampai sekarang. Mereka merespons masukan kami terkait spesifikasi mesin,” kata dia.

Iyus menjelaskan, awalnya bobot baterai untuk mesin listrik itu terbilang berat, total mencapai 180 kilogram. Saat ini, bobot baterai yang digunakan jauh lebih kecil, menjadi sekitar delapan kilogram. 

Para pengemudi perahu di Green Canyon juga masih menunggu desain final dari mesin dan baterai yang akan digunakan. Pasalnya, masih ada sejumlah masukan dari para pengemudi terkait spesifikasi mesin dan baterai. 

Iyus mengatakan, saat ini para pengemudi perahu wisata masih dalam proses adaptasi untuk menggunakan mesin listrik. “Namun, secara umum para ABK menerima. Apalagi ini untuk mempermudah juga. Dari segi biaya juga lebih hemat," kata dia.

Sementara itu, Agus, sebagai pengemudi perahu, menilai, daya tahan baterai mesin listrik dalam uji coba terakhir masih kurang. Ia mencontohkan, daya satu baterai masih kurang untuk satu kali perjalanan perahu. Alhasil, pengemudi perahu harus membawa baterai cadangan lantaran khawatir habis di tengah perjalanan. 

Menurut dia, idealnya satu baterai itu bisa untuk digunakan sampai tiga kali perjalanan. “Jadi, kami juga tak selalu mengisi daya baterai setiap kali melayani perjalanan,” ujar Agus.

Selain itu, kekuatan dorongan mesin listrik juga dinilai masih di bawah mesin konvensional. Ketika air tenang, kekuatan mesin dinilai masih mencukupi. Namun, saat air debit air tinggi, perahu dengan mesin listrik disebut tak bisa mencapai ke wilayah atas sungai dekat gua. 

“Saya pernah air tinggi 40 sentimeter, mesin bisa naik, tapi ada bantuan air pasang. Kalau mesin biasa, ketinggian air 60 sentimeter masih bisa naik sampai ke bawah gua,” kata Agus.

Agus menilai, secara umum rekan-rekannya yang lain menyambut dengan baik kehadiran mesin listrik itu. Apalagi, PLN juga terus melakukan perbaikan spesifikasi baterai dan mesin. “Semula kan butuh baterai sampai enam buah, yang masing-masing beratnya 30 kilogram. Sekarang baterai lebih kecil. Banyak yang respons positif,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement