Rabu 17 Jan 2024 13:48 WIB

Punya Anak Usia 3 Tahun? Ini Rekomendasi Stimulasi untuk Dukung Tumbuh Kembang

Anak berusia 3-4 tahun juga akan mulai belajar dan mengeksplorasi perasaan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Usia 3-4 tahun merupakan masa yang penting untuk perkembangan emosional anak.
Foto: Tangkap layar dari instagram @rudyskty
Usia 3-4 tahun merupakan masa yang penting untuk perkembangan emosional anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, beredar video seorang ibu rumah tangga yang memutuskan untuk menitipkan anaknya di tempat penitipan anak atau daycare. Menurut sang ibu, anaknya yang kini berusia tiga tahun membutuhkan stimulasi yang lebih kompleks dan juga interaksi dengan teman sebaya. Apa saja yang stimulasi yang sebenarnya diperlukan oleh anak berusia tiga tahun?

Menurut Raising Children Network, usia 3-4 tahun merupakan masa yang penting untuk perkembangan emosional anak. Pada rentang usia ini, anak-anak akan mulai memahami tubuh mereka, pikiran mereka, serta emosi mereka.

Baca Juga

"Anak Anda akan mengetahui perbedaan antara perasaan bahagia, sedih, takut, atau marah," terang Raising Children Network seperti dikutip melalui laman resminya, pada Selasa (16/1/2024).

Pada rentang usia ini pula, anak akan mulai memberikan perhatian terhadap cara orang lain bertingkah laku. Mereka juga mulai bisa menunjukkan rasa sayang kepada orang-orang yang familiar bagi mereka.

"Dan semakin anak Anda lebih percaya diri, mereka akan semakin terampil dalam menangani emosi mereka," tambah Raising Children Network.

Anak berusia 3-4 tahun juga akan mulai belajar dan mengeksplorasi perasaan. Mereka akan menjadi lebih tertarik untuk bermain dan menjalin pertemanan dengan anak-anak lain. Tak jarang, anak juga akan semakin imajinatif dalam bermain.

"Sebagai contoh, mereka mungkin akan bermain pura-pura menjadi dokter," tutur Raising Children Network.

Dalam hal berkomunikasi, anak berusia tiga tahun sudah bisa menggunakan kalimat berisi 3-5 kata atau lebih. Mereka juga mulai bisa memahami hampir semua yang dikatakan oleh orang tua dan mampu menerka-nerka makna dari kata-kata yang mereka tidak ketahui. Dengan kata lain, anak di usia ini memahami lebih banyak kata dari yang bisa mereka lafalkan.

Untuk membantu proses....

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement