REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kunjungan ke Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY di Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu (17/1/2024). Kunjungan itu disambut Ketua PWNU DIY Ahmad Zuhdi Muhdlor dan jajarannya.
Ketua PWM DIY Muhammad Ikhwan Ahada mengatakan, kunjungan ke Kantor PWNU DIY ini untuk bersilaturahim. Menurut dia, ada sejumlah hal yang bisa dikolaborasikan dan disinergikan bersama antara PWM dan PWNU DIY terkait isu keumatan dan kebangsaan.
“Terdapat tiga isu strategis keumatan dan kebangsaan yang dapat dikolaborasikan dan disinergikan bersama antara Muhammadiyah dan NU. Menciptakan kondisi DIY yang aman, tenteram, dan sejahtera; menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat; dan mendorong partisipasi publik untuk terlibat dalam kegiatan demokrasi pemilu secara arif, penuh dengan kedewasaan, dan kedamaian,” kata Ikhwan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/1/2024).
Ketua PWNU DIY Ahmad Zuhdi Muhdlor menyambut baik kedatangan PWM DIY. Menurut dia, silaturahim ini sangat tepat di tengah kondisi umat dan masyarakat yang tengah menghadapi momen Pemilu 2024.
Ahmad mengatakan, kekerabatan NU dan Muhammadiyah sudah terjalin lama dan sudah teruji. PWNU berterima kasih kepada Muhammadiyah yang lebih progresif dalam bidang pendidikan dan kesehatan. NU DIY juga menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Muhammadiyah.
“Ke depan, pertemuan ini perlu diintensifkan secara rutin. Kalau NU dan Muhammadiyah bersatu, kedamaian umat Islam akan terjaga,” ujar Ahmad.
Sekretaris PWM DIY Arif Jamali Muis mengatakan, pertemuan dengan PWNU DIY itu akan ditindaklanjuti dengan kolaborasi dan sinergi dalam melaksanakan program tematik untuk menjawab permasalahan keumatan dan kemanusiaan di DIY. Ia meyakini kolaborasi majelis, lembaga, serta organisasi pemuda dan perempuan di bawah PWM maupun PWNU DIY ini merupakan keniscayaan.