REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus melakukan optimalisasi layanan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf ( Ziswaf) melalui kanal digital di BSI Mobile.
SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih mengatakan bahwa masyarakat sudah mulai mengenal untuk membayar zakat melalui kanal digital.
"Sepanjang tahun lalu, transaksi didominasi oleh transaksi di channel BSI Mobile, ATM dan QRIS. Melihat perkembangan tersebut, perseroan terus menggenjot aktivasi melalui berbagai fitur yang memfasilitasi masyarakat berdonasi dan ber-Ziswaf di BSI Mobile," kata Saut Parulian di Jakarta, Senin.
Dalam program Ziswaf antara lain donasi anak yatim, donasi bencana, donasi kemanusiaan seperti Palestina, donasi pendidikan, donasi pembangunan masjid hingga donasi untuk guru ngaji.
Adapun hingga November 2023, transaksi yang berkaitan dengan Ziswaf di kanal digital banking BSI mencapai Rp96,3 miliar dengan jumlah transaksi mencapai 8,5 juta transaksi.
“Perseroan terus mendorong peningkatan aktivasi transaksi Ziswaf melalui channel digital banking di BSI Mobile, mesin ATM dan juga QRIS di masjid, pesantren, sekolah dan komunitas. Secara bertahap, kami terus memperkuat Ziswaf sebagai instrumen keuangan syariah yang memberikan manfaat bagi masyarakat berkelanjutan melalui program-program produktif yang bergulir,” ujarnya.
Di BSI dukungan memfasilitasi Ziswaf dilakukan dalam bentuk fitur zakat, infaq, wakaf, dan berbagai fitur program donasi. Di antaranya donasi kemanusiaan, donasi anak yatim, donasi pendidikan hafidz Quran, program sedekah makan, program bangun masjid di atas kapal, program bantuan bencana alam, dan sebagainya.
Saut mengatakan, Ziswaf masih memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Apabila potensi tersebut dapat dimobilisasi dengan baik, Ziswaf dapat menjadi salah satu sumber dana pembiayaan sekaligus pembangunan masyarakat, baik dari sisi pendidikan, sosial, ekonomi, maupun lainnya.
Ia pun memastikan kolaborasi antara BSI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memainkan peran penting dalam pengelolaan Ziswaf yang transparan dan dapat diandalkan.
”Ziswaf merupakan solusi yang diharapkan untuk mendorong masyarakat naik kelas, membantu secara ekonomi, sehingga dapat mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Bagi bank, ada potensi bisnis yang dapat diraih dari perputaran dana, di samping ada berkah juga yang diharapkan dari penyaluran zakat tersebut,” terang Saut.
BSI sendiri sudah berkolaborasi dengan Baznas sejak tahun 2021. Kolaborasi itu memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak, sehingga dapat membantu pembangunan ekonomi bangsa dan negara, terutama dalam pengentasan kemiskinan dan menyejahterakan rakyat.
Saat ini, BSI telah menggandeng lebih dari 18 lembaga zakat nasional guna optimalisasi dana Ziswaf. Pada awal tahun 2024, BSI bersama mitra Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) tengah mengkaji pasar potensial melalui kerja sama untuk puluhan menu program donasi dan Ziswaf di BSI Mobile.