REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Cina rupanya sempat mengkaji SARS-CoV-2, yakni virus penyebab Covid-19, lalu mengirimkan informasi tersebut ke bank data Amerika Serikat (AS). Informasi itu dikirim ke AS dua pekan sebelum Beijing secara resmi mengumumkan kepada dunia bahwa Covid-19 mulai mewabah.
Kabar menggegerkan ini menimbulkan pertanyaan baru mengenai siapa yang sebenarnya mengetahui sesuatu di masa-masa awal pandemi. Itu juga dikatikan dengan banyaknya nyawa yang hilang akibat Covid-19 karena kegagalan pemerintah mengambil langkah yang lebih cepat.
Dokumen yang diperoleh dari US Department of Health and Human Services by House Republicans dan ditinjau oleh Wall Street Journal menyatakan bahwa ahli virologi Dr Lili Ren mengunggah hampir seluruh rangkaian struktur virus penyebab Covid-19 ke database yang dikelola pemerintah AS pada 28 Desember 2019. Saat itu, para pejabat Cina masih secara terbuka menggambarkan wabah penyakit di Wuhan sebagai pneumonia "yang penyebabnya tidak diketahui".
Ketika itu, Cina belum menutup Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, tempat salah satu awal wabah Covid-19. Dua pekan kemudian, ketika virus ini sudah menyebar secara global, Beijing berbagi informasi yang hampir sama dengan informasi Dr Ren kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Klaim mengejutkan ini menimbulkan pertanyaan baru. Bisakah dunia melakukan lockdown lebih cepat dan memulai pengembangan vaksin pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020?
Dikutip dari laman Express, Rabu (24/1/2024), hal ini juga menimbulkan pertanyaan baru mengenai apa yang diketahui oleh Pemerintah Cina dan Amerika Serikat pada awal pandemi Covid-19, jika memang mereka mengetahuinya.
Dokumen tersebut menunjukkan Ren dari Institute of Pathogen Biology at the Chinese Academy of Medical Sciences di Beijing telah berusaha mempublikasikan informasi tentang virus tersebut ke GenBank. Lembaga ini dioperasikan oleh US National Institutes of Health.
Persoalannya, laporan tersebut tidak pernah terungkap karena Ren gagal mengatasi masalah teknis dalam pengajuannya. Masalah yang menjegalnya tidak ada kaitannya dengan sains yang mendukung laporannya.