Selasa 06 Feb 2024 23:11 WIB

Kemlu China: Tahun Baru Imlek Jadi Hari Libur di Lebih dari 20 Negara

Berbagai perayaan digelar peringati Tahun Baru Imlek

Suasana Imlek (ilustrasi). Berbagai perayaan digelar peringati Tahun Baru Imlek
Foto: Antara/Musyawir
Suasana Imlek (ilustrasi). Berbagai perayaan digelar peringati Tahun Baru Imlek

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut Tahun Baru Imlek telah menjadi hari libur di lebih dari 20 negara termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Tahun Baru Imlek adalah hari libur umum di lebih dari 20 negara dan dirayakan dalam berbagai bentuk oleh sekitar seperlima penduduk bumi," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa (6/2/2024) .

Baca Juga

Dalam Sidang Umum ke-78 PBB di New York, Amerika Serikat pada 22 Desember 2023 disepakati pengesahan resolusi berisi Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi China menjadi hari libur PBB mulai 2024.

"Festival Musim Semi tahun ini akan menjadi yang pertama sejak Majelis Umum PBB memutuskan untuk memasukkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur terapung PBB. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Kantor PBB di Wina dan organisasi internasional lain juga secara resmi merayakan Tahun Baru Imlek untuk pertama kalinya," tambah Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin, Festival Musim Semi adalah waktu untuk reuni keluarga dan dipandang oleh banyak orang sebagai "momen China" di kalender setiap tahun.

"Di PBB, para utusan diplomatik merasakan tradisi Festival Musim Semi seperti membuat pangsit, kaligrafi dan seni memotong kertas," ungkap Wang Wenbin.

Wang Wenbin lalu menyebutkan sejumlah perayaan Imlek di berbagai negara. Misalnya Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon bergabung dengan ribuan warga Tionghoa di perantauan dalam Festival Tahun Baru Imlek dan Hari Pasar di Auckland untuk menyambut Tahun Naga.

Di Belarus, diadakan konser simfoni "Merangkul Tahun Baru Imlek" oleh musisi dari China dan Belarus. Sementara di Heidelberg, Jerman ada pameran adat istiadat tradisional di kuil kepada wisatawan seperti diabolo, Festival Musim Semi dan tulisan karakter Fu yang berarti keberuntungan.

Baca juga: 5 Kunci Agar Rezeki yang Diperoleh Berkah di Dunia Menurut Alquran dan Hadits

Selanjutnya di Metropolitan Museum of Art di New York menyelenggarakan pameran bertajuk "Merayakan Tahun Naga" yang menampilkan pertunjukan tari naga, pencetakan balok kayu dan aktivitas lain.

Kemudian di Malaysia, lentera digantung di jalan-jalan dan anak-anak muda menampilkan tarian naga hingga sepanjang hampir 200 meter. Masih ada perayaan akbar berupa pertunjukan cahaya 12 simbol shio dalam tahun China di Marco Zero Square, Brazil.

"Festival Musim Semi mewujudkan tradisi dan nilai-nilai harmoni, cinta, dan perdamaian dalam budaya China. Fakta bahwa festival ini dirayakan di tempat lain di seluruh dunia adalah contoh nyata dari proses timbal balik antara berbagai peradaban dan bagaimana mereka berkembang bersama," tambah Wang Wenbin.

Dia berharap publik secara luas dapat ikut merasakan kegembiraan Festival Musim Semi, merasakan datangnya kehangatan musim semi dan bersama-sama menyambut tahun baru Imlek. Di China, libur Tahun Baru Imlek berlangsung selama 8 hari yaitu 10-17 Februari 2024.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement