Senin 25 Mar 2024 11:27 WIB

Kontroversi Kiblat, Film Horor yang Eksploitasi Islam Dianggap Pembodohan Umat

Film horor Kiblat posternya ditarik dari peredaran karena memicu kontroversi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Menonton film horor (ilustrasi).
Foto: Freepik
Menonton film horor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film horor berjudul Kiblat memicu kontroversi setelah posternya ditarik dari peredaran karena mendapat kritikan dari sejumlah pihak. Inspirator Halal Aisha Maharani menganggap kontroversi film horor belakangan ini sebagai "kampanye hitam agama dan pembodohan umat lewat film horor Islami".

Dalam postingamnya di Instagram, Aisha mengatakan industri film memiliki banyak genre, salah satunya horor. Film horor berbalut Islam kerap mengemas manipulasi jin, setan yang bisa membalas dendam pada manusia. "Alih-alih menggunakan sosok manusia yang sudah mati," tulis Aisha yang juga Founder Halal Corner, dikutip Senin (25/3/2024).

Baca Juga

Film horor Nusantara lahir 89 tahun lalu, dimulai dengan film hitam putih dari Paris dibawa ke Indonesia oleh kolonial Belanda. Film ini mengangkat kebanyakan tema legenda urban sehingga genre horor mempunyai tempat tersendiri.

Seiring berkembangnya teknik dan efek visual di dunia perfilman, film horor mulai merambah ke area keagamaan dengan membawa horor berbungkus wajah Islam. "Seperti film Makmum, Qodrat, dan lain sebagainya. Yang terbaru adalah Kiblat. Film horor dengan cover orang sholat terbalik," lanjut dia.

Aisha menilai terdapat penyimpangan nilai. Dengan meluasnya ide dan tema film horor ini, wajah Islam digunakan untuk menakut-nakuti penonton.

Seperti di film Makmum yang berhasil membuat penonton takut untuk sholat tengah malam atau sendirian. Atau di film horor lainnya, jin dan setan berhasil membunuh manusia seperti halnya manusia biasa membunuh sesamanya.

"Hal ini tentu berdampak buruk bagi umat Islam yang akidah dan tauhidnya belum kokoh," kata dia.

Lebih lanjut Aisha menekankan jin dan setan sebenarnya takut kepada manusia. Dalam sejarah Islam, jin dan setan adalah makhluk lebih rendah dari manusia, sehingga tentu akan takut pada manusia. Tetapi manusia yang ditakuti adalah yang kokoh keimanan dan tauhidnya.

Seperti Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad SAW, termasuk yang paling ditakuti setan. Pemilik nama lengkap Umar bin Khatthab bin Nufailnbin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka'ab bin Luay Al-Quraisy Al-'Adawy, ini adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar.

“Wahai Ibnul Khattab, demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah setan bertemu denganmu di suatu jalan melainkan ka akan mengambil jalan yang lain dari jalanmu.” (HR Bukhari No.3480)

Aisha juga mencontohkan para Nabi dan sahabat yang pernah bertempur dengan setan dan jin. Itu antara lain, Nabi Muhammad SAW mencekik Ifrit, Nabi Ibrahim melemparkan tujuh batu ke arah iblis, sampai iblis masuk ke dalam tanah. Kejadian ini berulang tiga kali.

Lalu Umar bin Khattab berduel dengan jin, Ubay Bin Kaab dan Abu Hurairah menangkap dan menginterogasi jin pencuri, Khalid bin Walid membunuh jin Uzza serta Ammar bin Yasir berkelahi dengan jin dan membunuhnya. 

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement