Hal tersebut juga akan merenggut masa depan generasi muda Palestina.
"Ketika sekolah-sekolah hancur, impian dan cita-cita juga hancur," kata tim ahli itu.
Catatan tim tersebut menunjukkan bahwa selain sekolah, 195 situs warisan sejarah, 227 masjid, dan tiga gereja hancur akibat serangan Israel. Universitas Israa, kampus terakhir di Jalur Gaza yang luput dari agresi, hancur pada 17 Januari.
Serangan Israel tanpa henti turut menghancurkan gedung Arsip Pusat Gaza beserta isinya yang mencakup 150 tahun riwayat sejarah kawasan itu. Kelompok ahli PBB itu memperingatkan bahwa tanpa jaminan keamanan untuk bersekolah, perempuan dan anak perempuan akan semakin terancam bahaya, termasuk bahaya kekerasan gender.
"Serangan tersebut bukanlah insiden yang terisolasi. Serangan tersebut menunjukkan adanya pola sistematis yang bertujuan menghancurkan fondasi masyarakat Palestina," kata tim ahli PBB.