Jumat 24 May 2024 16:49 WIB

Meta dan Google Ingin Membuat Kesepakatan AI dengan Studio Hollywood

Meta menawarkan kesepakatan lisensi yang dapat tingkatkan model AI mereka.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Meta dan Google menawarkan jutaan dolar AS kepada studio-studio Hollywood.
Foto: VOA
Meta dan Google menawarkan jutaan dolar AS kepada studio-studio Hollywood.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut laporan baru di Bloomberg, Meta dan Google menawarkan jutaan dolar AS kepada studio-studio Hollywood. Mereka berharap mencapai kesepakatan lisensi yang dapat meningkatkan model mereka untuk video yang dihasilkan kecerdasan buatan (AI). 

Dilansir Engadget, Jumat (24/5/2024), perusahaan-perusahaan tersebut dilaporkan telah menawarkan “puluhan juta dolar,” meskipun tidak jelas apa yang akan dihasilkan dari pembicaraan tersebut. 

Baca Juga

Menurut laporan tersebut, Netflix dan Disney “tidak bersedia melisensikan konten mereka” namun “menyatakan minatnya pada jenis kolaborasi-kolaborasi lain”. Warner Brothers Discovery dilaporkan telah mengindikasikan “kesediaan untuk melisensikan beberapa programnya.” 

Juru bicara Meta menolak berkomentar. Google tidak segera menanggapi permintaan komentar. 

Perusahaan-perusahaan tersebut, tampaknya, berharap kesepakatan semacam itu akan membantu memajukan alat-alat pembuatan video mereka. Google baru-baru ini memamerkan model teks ke video dan memanfaatkan Donald Glover untuk mempromosikan kemampuan-kemampuannya. 

Model teks ke video itu disebut Veo. Meta juga meneliti video yang dihasilkan AI. 

Telah terjadi perlombaan senjata di antara perusahaan AI untuk menjalin kesepakatan lisensi dengan perusahaan-perusahaan media. OpenAI dan NewsCorp mengumumkan kesepakatan multi-tahun untuk menghadirkan konten berita ke ChatGPT awal pekan ini. Business Insider melaporkan Meta juga mempertimbangkan untuk membayar penerbit-penerbit untuk mengakses “konten berita, foto, dan video” untuk melatih model AI-nya. 

Namun, seperti yang diungkapkan Bloomberg, studio-studio Hollywood mungkin masih ragu dengan kesepakatan semacam itu. Meskipun alat pengeditan AI mungkin menarik, terdapat kekhawatiran yang luas di industri hiburan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan AI dapat menggunakan karya kreatif mereka. 

Ketegangan ini muncul pekan ini ketika aktris Scarlett Johansson menuduh OpenAI menyalin suaranya untuk asisten “Sky” di ChatGPT setelah dia sendiri menolak untuk bermitra dengan perusahan tersebut. OpenAI membantah klaim bahwa mereka mencoba meniru suaranya, meskipun perusahaan belum menjelaskan tweet Sam Altman tersebut. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement