Selasa 19 Jul 2016 07:00 WIB

Nyai Dasima Mati di Tangan Bang Puase

Red: Karta Raharja Ucu
Tiang gantungan hukuman mati. Ilustrasi
Foto:

Sejak saat itu, tidak ada yang berani lagi menyebut kacang. Takut dituduh melakukan subversif dan mendiskreditkan raja. Bahkan, para tukang kacang sendiri tidak berani menyebut nama dagangannya.

"Ente lihat sendiri deh. Siape yang mau dipenjare tiga bulan?" jawab tukang kacang bila ada yang memancingnya agar ia menyebut nama dagangannya.

Sekalipun demikian, banyak juga yang secara tidak sengaja menyebut nama kacang. Dikabarkan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba dan Cipinang penuh dengan napi. Mereka dipenjara bukan karena KKN, narkoba, provokator, juga bukan karena tindak kriminal. Kebanyakan karena menyebut kata kacang.

Melihat rakyatnya banyak yang dipenjara, raja pun kemudian membuat maklumat. Mencabut kembali larangannya dan kacang pun boleh disebut lagi.

Mereka yang merasa stres akibat situasi politik yang tidak menentu dan terus memanas, bisa dihibur melalui sahibul hikayat. Dijamin stresnya bisa hilang. Setidaknya Anda akan tertawa terpingkal-pingkal. Kalau tidak, rasa humor kita memang rendah. Karena terlalu serius menghadapi persoalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement