Sabtu 15 Jun 2024 07:30 WIB

Hukum Memakai Masker Ketika Ihram

Perempuan dilarang memakai nikab atau cadar ketika memakai ihram.

Jamaah haji berdoa di depan bukit berbatu yang dikenal sebagai Gunung Rahmat, di Dataran Arafat, selama ziarah haji tahunan, dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Senin, 19 Juli 2021. Puluhan ribu orang divaksinasi jamaah haji mengelilingi situs paling suci Islam di Mekah pada hari Minggu, tetapi tetap menjaga jarak sosial dan mengenakan masker saat virus corona berdampak pada haji untuk tahun kedua berturut-turut. Apa yang pernah menarik sekitar 2,5 juta Muslim dari semua lapisan masyarakat dari seluruh dunia, haji sekarang hampir tidak dapat dikenali dalam skala.
Foto: AP/Amr Nabil
Jamaah haji berdoa di depan bukit berbatu yang dikenal sebagai Gunung Rahmat, di Dataran Arafat, selama ziarah haji tahunan, dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Senin, 19 Juli 2021. Puluhan ribu orang divaksinasi jamaah haji mengelilingi situs paling suci Islam di Mekah pada hari Minggu, tetapi tetap menjaga jarak sosial dan mengenakan masker saat virus corona berdampak pada haji untuk tahun kedua berturut-turut. Apa yang pernah menarik sekitar 2,5 juta Muslim dari semua lapisan masyarakat dari seluruh dunia, haji sekarang hampir tidak dapat dikenali dalam skala.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Karta Raharja Ucu dari Makkah, Arab Saudi

Seorang perempuan yang sedang berihram untuk haji atau umroh, dilarang menggunakan niqob atau cadar. Lantas, bagaimana jika memakai masker? 

Baca Juga

Mengutip Fatwa MUI 003/MUNAS X/MUI/XI/2020, memakai masker bagi perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya haram. Alasannya memakai masker ketika berihram bagi perempuan termasuk pelanggaran terhadap larangan ihram (mahdzurat alihram).

Sementara bagi laki-laki yang sedang berihram dan memakai masker hukumnya boleh (mubah). Larangan bagi laki-laki yang sedang berihram adalah memakai celana dalam dan memakai topi atau sesuatu yang melekat di kepala. 

Konsultan Ibadah Daker Madinah KH Wazir Ali menjelaskan, perempuan dilarang memakai nikab atau cadar ketika memakai ihram. Kecuali, kata Kiai Wazir, jika bisa menimbulkan fitnah. 

"Kalau memakai kacamata, jam tangan boleh, sebab itu aksesoris," ujar Kiai Wazir. 

Dalam keadaan darurat atau kebutuhan mendesak (al hajah al-syar'iyah), memakai masker bagi perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya boleh (mubah). Seorang perempuan yang memakai masker pada kondisi darurat, terdapat perbedaan pendapat:

Pertama, wajib membayar fidyah, kedua tidak wajib membayar fidyah. Definisi keadaan darurat atau kebutuhan mendesak (al hajah alsyar'iyah) antara lain:

Adanya penularan penyakit yang berbahaya. Contohnya ketika pandemi Covid-19 selama 2020 sampai 2022.

Kebutuhan mendesak lainnya diperbolehkan memakai masker karena adanya cuaca ekstrim/buruk. "Selain itu, ketika adanya ancaman kesehatan yang apabila tidak memakai masker dapat memperburuk kondisi kesehatan." 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement