REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ratusan orang di Gaza pada Ahad (16/6/2024) melaksanakan sholat Idul Adha di tengah puing-puing dan bangunan yang hancur. Tidak ada kegembiraan pada hari raya tersebut.
Mereka melaksanakan sholat Idul Adha dalam suasana muram yang ditandai dengan berlanjutnya agresi Israel. Koresponden kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa ratusan jamaah melaksanakan sholat Idul Adha di berbagai wilayah Gaza, di atas puing-puing, di sisa-sisa bangunan mesjid, dan di tempat terbuka sambil membawa serta anak-anak mereka.
Semangat perayaan Idul Adha yang lazim terlihat kini hilang karena agresi Israel yang tiada henti yang telah berlangsung selama sembilan bulan. Para pemimpin sholat Idul Adha menekankan pentingnya menjenguk keluarga dari kerabat mereka yang sudah meninggal, korban luka, dan narapidana untuk menjaga tali silaturahim.
Mereka menekankan perlunya memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim piatu, serta anak-anak korban luka dan tahanan. Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 37.100 warga Palestina, yang sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, terbunuh di Gaza dan hampir 84.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang dilancarkan oleh Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan akses pada makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca di halaman selanjutnya...